AMBON, LaskarMaluku.com – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Prof Dr Fauzan M.Pd mengharapkan para tokoh agama di Provinsi Maluku untuk lebih membangun hubungan persaudaraan yang lebih harmonis.

Permintaan guru besar Universitas Muhammadiyah Malang itu, setelah dirinya mencermati kondisi kota Ambon khususnya dan Maluku umumnya mulai kembali normal pasca tragedi kemanusiaan silam. 

Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Prof Fauzan berharap, agar masyarakat Maluku yang belum kembali ke tempat asal mereka semula, diharapkan melalui peran tokoh agama dan pihak Perguruan Tinggi berperan aktif menjadi jembatan penghubung untuk mengembalikan masyarakat yang belum kembali ke tempat asal mereka.

“Inilah yang kita follow istilah di Ambon (minta balik mereka) karena nyatanya mereka memiliki lahan satu sisi lahan produktif ada tanaman cengkeh dan lain sebagainya, jadi alangkah baiknya kalau Perguruan Tinggi (PT) dan tokoh agama memfasilitasi itu untuk bisa kembali ke kehidupan yang lebih normal hidup bermasyarakat yang seperti semula, ” pinta Wamen Fauzan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini.

Niat Wamen mengajak para tokoh agama ini, setelah dirinya melakukan lawatan kerjanya ke desa Hila Maluku Tengah untuk melihat dari dekat Pusat Unggulan Peternakan Unpatti serta Pusat Kajian Unggulan Daerah dan Pengembangan Masyarakat Pesisir (Field Station Marine Science Unpatti di desa Hila.

Disana Wamen sempat melakukan pembicaraan khusus dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat di desa itu. 

Satu permintaan dari Wamen adalah bagaimana masyarakat Kristen yang dulunya bermukim di desa Hila untuk kembali hidup berdampingan seperti sedia kala.

Pertemuan Wamen Fauzan dengan para tokoh agama tersebut, sebagai bagian dari proses inisiasi yang sudah dilakukan oleh para tokoh agama, sebelumnya. Utamanya dalam upaya  menetralisasi hubungan yang kurang harmonis untuk direkatkan kembali dalam sebuah 

 persaudaraan hakiki, bagaimana hubungan kekerabatan itu dapat disatukan kembali.

“Harapannya mereka yang sedang meninggalkan tempat untuk bisa balik, inilah yang akan kita follow up.(minta balik), “pinta Prof Fauzan, yang juga Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur ini penuh berharap.

Pertemuan Wakil Menteri Pendidikan Sains dan Teknologi bersama para tokoh agama yang berlangsung di VIP Sari Gurih Lateri, Minggu (23/2/25 malam. Tidak hanya sekedar membicarakan masalah kerukunan umat beragama tetapi juga membicarakan masalah pendidikan di provinsi Maluku.

Menurut Wamen, dengan mengandeng dunia pendidikan supaya dunia pendidikan punya andil ambil bagian melakukan pemberdayaan terhadap apa yang dirasakan masyarakat.

“Jadi ini saya kira matching sekali karena perguruan tinggi sekarang tidak hanya sekedar Perguruan tinggi yang mendongkrak calon sarjana yang menyiapkan SDM yang unggul tetapi ada kepedulian sosial disini saya kira ketemunya disini, ” Ujar Wakil Menteri Pendidikan Sains dan Teknologi,.Fauzan kepada Laskar Maluku.com usai jamuan makan bersama dengan para tokoh agama dan peserta Musyawarah Nasional (Munas) Wakil Rektor (Warek) Hubungan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia yang berlangsung di Sari Gurih Lateri, Kecamatan Baguala Kota Ambon Minggu (23/2/25) malam.

Kegiatan Akbar itu diikuti 76 Perguruan Tinggi negeri dari seluruh Indonesia yang dilangsung selama dua hari yakni 24-25 Februari 2025 di Swizbelhotel.

Pertemuan Wamen Fauzan dengan para tokoh agama ini, bagian dari menginisiasi para tokoh agama berperan penting menetralisasi hubungan masyarakat.

Hadir dalam pertemuan itu, selain Uskup Keuskupan Amboina, Mgr Seno Ngutra, Rektor Unpatti, Prof Dr Fredi Leiwakabessy, M.Pd, perwakilan Muhammadiyah, MUI, Hindu dan tokoh agama lainnya minus Ketua Sinode.

Usai pertemuan terbatas itu, dilanjutkan dengan jamuan makan bersama peserta Munas dan Sekolah Kerjasama Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama dari Perguruan Tinggi negeri dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional dan Sekolah Kerjasama Forum Wakil Rektor Bidang Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia, Dr Agus Ufie, M.Pd mengemukakan, pertemuan dengan para tokoh agama itu  dilakukan setelah Wamen Fauzan mencermati situasi kondisi kota Ambon yang sudah pulih.

“Setelah melihat situasi kota Ambon Wamen meminta supaya berbicara dan berdiskusi dengan para tokoh agama tentang bagaimana kehidupan orang basudara di Maluku, apalagi kata Ufie, Wamen adalah tokoh Muhammadiyah, “ujar Dr Agus Ufie, M.Pd

Pertemuan tersebut lanjut Ufie, juga berbicara tentang pendidikan. Pendidikan dimaksud bukan hanya pendidikan negeri tetapi lebih kepada proses pendidikan Suasta yang dikelolah yayasan pendidikan Kristen dan agama lainnya di Provinsi Maluku.

Munas dan sekolah kerjasama yang berlangsung dari 24-25 Februari 2025 ini bertemakan “Bergerak Bersama Untuk PTN Indonesia yang Maju. 

Kegiatan Akbar ini dibuka oleh Wamen Prof Dr Fauzan, M.Pd yang juga Rektor Muhammadiyah Malang. 

Peserta yang hadiri kegiatan ini diperkirakan mencapai 160 orang yang datang dari 76 Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia, terdiri dari 63 Universitas dan 13 Institut.

Untuk diketahui Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Prof. Dr. Fauzan, M.Pd merupakan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelahiran Kediri, Jawa Timur. Fauzan memperoleh gelar Sarjana dari UMM pada tahun 1988 dan melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Malang pada tahun 2005. Selanjutnya, ia meraih gelar Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Surabaya pada tahun 2018.

Fauzan mengawali kariernya sebagai Kepala Biro Administrasi Umum di UMM, lalu pada tahun 2012 terpilih menjadi Dekan Fakultas Pendidikan UMM. Pada tahun 2016, Fauzan diamanahi tanggung jawab sebagai Rektor UMM selama dua periode hingga 2024. Di era kepemimpinannya, ia berhasil mencapai target rekognisi internasional dengan memperbanyak prestasi dan kerja sama di tingkat internasional.

Selama menjabat sebagai rektor, Fauzan juga menggagas beberapa program, yakni; Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M) sebagai pemberdayaan akademis untuk terjun langsung ke masyarakat terutama di pedesaan untuk memberikan pendampingan di berbagai bidang.

Selain itu, Fauzan juga menginisiasi pembentukan Center of Excellence (CoE) dan Center for Future Work (CFW) sebagai jembatan antara mahasiswa dan industri. Dari program tersebut, Fauzan diangkat menjadi guru besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia UMM pada Mei 2023. (L05)