AMBON, LaskarMaluku.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Maluku berlangsung penuh semangat dan refleksi.
Acara yang diwarnai dengan syukuran dan laporan kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh kader Golkar di Maluku untuk memperkuat konsolidasi, semangat kebersamaan, serta komitmen politik dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

Dalam laporan panitia, Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, S.Sos, menegaskan bahwa peringatan HUT kali ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi titik balik kebangkitan Partai Golkar di Maluku.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kembali semangat dan komitmen Partai Golkar sebagai rumah besar perjuangan politik rakyat, sekaligus mempererat kedekatan dengan masyarakat,” ujarnya.
Ely mengakui bahwa waktu persiapan perayaan HUT kali ini sangat singkat, namun hal itu justru memicu semangat juang para kader.
“Dalam keterbatasan waktu, kami menyaksikan bagaimana kader-kader Golkar Maluku bekerja keras, rela berkorban tenaga, waktu, dan pikiran demi suksesnya acara ini. Seperti pohon beringin yang kokoh diterpa badai, Partai Golkar juga akan terus tegar menghadapi tantangan demi kejayaan bersama,” tandasnya.
Atas nama panitia, Ely juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut, baik secara moral maupun material.

Sementara itu, Plt. Ketua DPD Golkar Maluku, Umar A. Lessy, SP., M.M, dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan HUT ke-61 Golkar merupakan momentum reflektif bagi seluruh kader. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada para tokoh senior Golkar, termasuk Zeth Sahuburua, yang menjadi teladan dalam menjaga marwah partai.
“Partai Golkar telah melewati banyak dinamika sejak masa Presiden Soekarno hingga kini. Berbagai tantangan dan tekanan telah kita hadapi, namun Golkar tetap eksis dan solid dalam memperjuangkan aspirasi rakyat,” ujar Umar.
Ia juga menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, seluruh kader diinstruksikan untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui berbagai aksi nyata, seperti bakti sosial, kunjungan, dan pendampingan terhadap kebutuhan rakyat.
“Golkar berkomitmen mengawal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kita harus mendukung kebijakan nasional dan menyelaraskannya hingga ke daerah,” tegasnya.
Umar juga menyerukan kepada seluruh kader di Maluku untuk terus turun ke lapangan dan mendengarkan suara rakyat.
“Tekad kita jelas: Suara rakyat adalah suara Golkar. Kita harus menjadi telinga dan lidah rakyat,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Maluku sekaligus anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar, Zeth Sahuburua, dalam arahannya menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam memperkuat posisi Partai Golkar, yakni konsolidasi, penggalangan, dan kaderisasi.
“Secara nasional, Golkar memperoleh 102 kursi di DPR RI dan menjadi kekuatan nomor dua terbesar. Namun di Maluku, capaian kita masih perlu ditingkatkan. Karena itu, konsolidasi internal, penggalangan dukungan masyarakat, dan kaderisasi menjadi kunci utama,” tegasnya.
Zeth mengingatkan bahwa kemenangan politik hanya bisa diraih oleh partai dan kader yang benar-benar ingin menang dengan kerja keras dan integritas.
“Seperti kata Bung Karno, kemerdekaan hanya diperoleh oleh bangsa yang benar-benar ingin merdeka. Begitu juga dengan kemenangan politik,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Zeth mengingatkan tiga prinsip utama yang harus dipegang oleh seluruh kader Golkar:
“Pertama, kita harus lebih tahu dari orang lain — artinya terus belajar dan peka terhadap situasi. Kedua, kita harus bekerja lebih keras dari orang lain — tidak ada ruang untuk malas. Ketiga, jangan berharap terlalu banyak dari orang lain — keberhasilan hanya akan datang dari kerja keras kita sendiri,” pesannya.
Dengan semangat peringatan HUT ke-61 ini, seluruh kader Golkar Maluku bertekad menjadikan momentum tersebut sebagai awal kebangkitan partai untuk kembali menjadi kekuatan politik yang solid, modern, dan berpihak pada kepentingan rakyat.(L06)