AMBON LaskarMaluku.com – Wakil Sekretaris Komisi Kerawam Keuskupan Amboina, Costansius Kolatfeka mendesak Menteri Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Dody Hanggodo dan Komisi V DPR RI untuk meninjau proyek infrastruktur pembangunan KPA Xaverianum Amboina.
Komisi V DPR RI mempunyai ruang lingkup tugas di bidang: Infrastruktur lantaran proyek pembangunan KPA Xaverianum Ambon tersebut bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahuan anggaran 2023/2024.
Desakan Kementerian PU dan Komisi V DPR RI itu, dimaksudkan untuk melihat dari dekat, fisik bangunan serta kualitas bahan yang digunakan.
“Saya atas nama Sekretaris Komisi Kerawam Keuskupan Amboina, mendesak kepada Kementerian PU dan Komisi V DPR RI untuk meninjau proyek pembangunan KPA Xaverianum Ambon, ” pinta
Costansius Kolatfeka, kepada media ini melalui sambungan telepon dari Jakarta Rabu, (24/9/25) siang.
Menurutnya, maksud dan tujuan dari kunjungan itu, selain meninjau sarana fisik, tujuan lainnya adalah agar segala bentuk persoalan yang dipolemikan selama ini, terurai secara jelas, sehingga tidak menimbulkan persepsi keliru ditengah masyarakat. Pasalnya dua gedung fisik dengan anggaran 14’853.000.000 atau mendekati 15 milyar rupiah ini, terlihat mentereng dari luar tapi kualitas bahan diragukan. Benar tidaknya kualitas bahan dapat dilihat pada saat kunjungan nanti.
Bila ada yang khawatir, soal nama baik gereja dan atau Keuskupan, maka menurutnya masalah proyek KPA Xaverianum di Air Louw, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, tak mencoreng nama baik Keuskupan, karena bukan Keuskupan yang mengerjakan dan bukan Keuskupan yang mengelola dananya.
Intinya Keuskupan yang meminta dan memperjuangkan proyek tersebut, bersama Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan BPBPK Wilayah Maluku selama proses perencanaan dan pengajuan permohonan ke Kementerian PUPR, sebelum berubah nama ke Kementerian PU. Sedangkan yang melaksanakan adalah BPBPK Wilayah Maluku dan kontraktor pemenang tender.
“Jadi bila proyek ini bermasalah maka tak perlu kuatir bahwa nama baik Keuskupan Amboina akan tercoreng atau ternoda. Justru bila masalah proyek ini diangkat dan kebenaran ditegakkan, maka kepentingan gereja/Keuskupan ditegakkan dan tugas kenabian gereja terlaksana, “tandas Costansius Kolatfeka.
Meski proyek ini menjadi perjuangan bersama antara Keuskupan bersama Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan BPBPK Wilayah Maluku, namun dalam perjalanannya, RD Agus Ulhayanan sebagai penanggung jawab teknis Pelaksanaan seluruh pembangunan Keuskupan Amboina di Air Louw, ditinggalkan. Bahkan WashUp group yang dibentuk kala itu, perlahan-lahan tidak berfungsi lagi, demikian halnya, orang-orang yang berjuang bersama selama itu, no hp tak aktif lagi. Ini tentu menimbulkan tanya tanya bagi RD Agus, “ADA APA. Jadi eloknya Komisi V DPR RI dan Menteri PU baiknya mengunjungi proyek megah tersebut. (L05)