AMBON, LaskarMaluku.com – Uskup Amboina Mgr. Seno Ngutra, menjadi sebagai selebran utama pada Perayaan Syukur Pesta Panca Windu (40 tahun) dan pesta perak (25) tahun serta pembaharuan kaul dari sepuluh (10) putri-putri pribumi Tarekat Maria Mediatrix (TMM).

Pada perayaan Syukur itu, yang Mulia Mgr Seno Ngutra ikut didampingi oleh Sekretaris dan pastor Otonom Keuskupan Amboina, dari Kevikepan di berbagai wilayah di provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Misa syukur itu dihadiri oleh umat paroki, tamu undangan dan pihak keluarga dari para suster Yubelaris yang merayakan pesta syukur pengabdian 40 tahun dan pesta perak serta 10 Suter yang membaharui janji suci kaul.

Misa syukur itu, dirayakan bertepatan dengan hari raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda, yang jatuh pada Senin tanggal 8 Desember 2025, sesuai Kelender Liturgi Gereja Katolik.

Peristiwa syukur itu merupakan karya kasih Allah yang agung, atas panggilan hidup membiara para suster Yubelaris tercinta Sr Fransisca TMM dan Sr Bregina TMM yang merayakan pesta Panca Windu dan pesta perak tetapi juga ke sepuluh (10) Suster TMM yang membaharui kaul hari ini.

Kesepuluh suster TMM yang membaharui kaul mereka ini berasal dari berbagai tempat;  diantaranya dua suster di Ambon, satu di Kabupaten Aru, (Dobo), tiga (3) di Keuskupan Plangka Raya, dua (2) di Keuskupan Antabua, NTT, dua lainnya di Keuskupan Agung Dili Timor Leste.

Ketua Umum General TMM, Suster Epivani Ongirwalu, TMM mengemukakan, perayaan syukur hari ini berlandaskan pada Tema yang luhur yang sejak semula menjadi nada dasar panggilan religius umumnya di dalam gereja secara khusus para suster tarekat Maria Mediatrix, yakni ” Ecce Ancilla Domini, Fiat Mihi Secundum Verbum-Tuum” artinya Aku ini Hamba Tuhan, terjadilah padaku Menurut Perkataan-Mu terambil dari Inji Lukas ; 1:38.

Tema ini bukan hanya mencerminkan ungkapan iman Maria, tetapi memberikan konfirmasi kesedian tetap mendalam bagi para suster Yubelaris yang berpesta Panca Windu, pesta perak dan pembaharuan kaul bahwa siap bukanlah ucapan sekali’ melainkan kata yang ulang setiap kali selama puluhan tahun semasa hidup.

“Di usia perak dan panca windu, tema yang akan mengingatkan bahwa segala pencapaian karya dan kaul bukanlah kekuatan pribadi melainkan membiarkan kehendak Tuhan terjadi melalui diri yang rendah hati, “kata Ketua Umum General TMM,

Suster Epivani Ongirwalu TMM dalam sambutannya di gereja Paroki Santa Maria Bintang Laut Benteng Ambon, Senin (8/12/2025) 

Para suster pribumi yang merayakan pesta syukur 40 tahun, 25 tahun dan pembaruan kaul ini, adalah momen yang menyadari bahwa menjadi hamba TUHAN adalah identitas abadi bukan sekedar tugas yang diemban terbukti dari dari motor dari kedua suster yubelaris yakni Suster Fransiska TMM “Kristus lah tujuan dan Kemuliaan Hidupku, yang lain Kuanggap Berlalu” 

Sejak awal beliau menyerahkan hidupnya kepada Kristus sebagai satu-satunya tujuan, dedikasinya tampak begitu kuat dalam pelayanan sosial di panti asuhan, asarama putri Masohi Maluku Tengah (Malteng) serta karya-karya kemanusiaan pastoral di Keuskupan Manokwari Sorong.

“Disana Suster Fransiska menghadirkan wajah Kristus bagi anak-anak remaja dan mereka yang membutuhkan sentuhan kasih untuk seluruh persembahan hidup ini, kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sedalam dalamnya kepada suster, “ucap Suster Epivani Ongirwalu, TMM.

Selanjutnya kepada Suster Bregitina Lasol, menghidupi mottonya; ” Bulu yang patah Terkulai Tidak Akan Diputuskannya, dan Sumbuh yang Pudar Nyalanya Tidak Akan DiPadamkan” 

” Gambar kesedian yang tetap menyala pada masa dimana semangat Pengabdian mungkin terasa redup, seperti sumbu yang pudar nyalanya karena rutinitas dan atau beratnya dalam hidup dan karya, namun di saat-saat redup itu, Suster Bregitina mengalami kasih TUHAN yang lembut melalui pimpinan yang tidak memadamkan api panggilannya tetapi menambahkan minyaknya melalui rahmatnya, demikian juga dengan bidang pelayanannya ataupun Pastoral di Tangerang, Papua, Yayasan Pendidikan TMM di Kalimantan Keuskupan Palangkaraya dan menopangnya dengan kesabaran, untuk persembahan hidup ini kami menyampaikan limpah terimakasih, “imbuh General TMM, Suster Epivani Ongirwalu. Seraya berharap kepada para ke10 suster yang memperbarui kaul janji setia, merupakan penyerahan komitmen mengosongkan diri sendiri agar ditengah dunia modern saat ini, para suster diajak untuk tidak mengandalkan logika manusiawi semeata tetapi percaya sepenuhnya kepada rencana TUHAN seperti Maria yang tidak tahu detail tentang masa depannya namun tetap berkata Ya.. pembaharuan kaul adalah keberanian untuk melangkah ke masa depan dengan pembahasan yang radikal, kami mengucapkan profisiat.

Suter Epivani Ongirwalu TMM

Terpilih Menjadi Pimpinan Umum TMM periode 2025-2031 pada hari Kamis pagi tanggal 28 Agustus 2025 lalu. 

Sebelumnya Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Bintang Timur Tarekat Maria Mediatrix di Tangerang. (L05)