DOBO, LaskarMaluku.com – Imam di Keuskupan Amboina bertambah sembilan orang, RD. Philiphus Rahae, RD. Fidelis Solilit, RD. Johanis H Raharusun, RD. Julianus Batfin, RD. Petrus M Sakbal, RD. Bernadus Fangohoi, RD Leo Sonny Songbes, RD. Mesak Wermasubun dan RP. Thomas Babaubun, MSC, resmi menjadi Imam setelah mendapatkan Rahmat Tahbisan dari Uskup Diosis Keuskupan Amboina, Mgr Seno Ngutra, Sabtu (26/7/2025) dalam Perayaan Ekaristi di Gereja St Yoseph Dobo, Kepulauan Aru.
Misa Tahbisan Imam dipimpin oleh Uskup Seno Ngutra bersama ratusan imam se-Keuskupan Amboina.
Sebelum perayaan ekaristi berlangsung, para calon imam (diakon) mengenakan alba dan stola diakon bersama para imam yang mengenakan alba, stola dan kasula serta Uskup sebagai konselebran yang mengenakan atribut episkopal lengkap, berarak menuju Gereja St Yoseph.

Dalam perarakan ini, para diakon yang akan ditahbiskan diapit oleh orang tua atau wali.
Ribuan umat katolik yang hadir secara tenang mengikuti proses perarakan dari pintu utama diiringi nyanyian oleh koor dan umat.
Dalam pengantarnya sebelum Perayaan Ekaristi, Uskup Seno Ngutra dihadapan umat mengatakan, Tuhan menepati janjinya. Janji untuk selalu dan senantiasa memberikan kepada domba-domba, gembala-gembala umat.
“Tuhan mengharapkan bukan hanya sekedar bertambah dalam jumlah gembala, tetapi harus menjadi gembala yang baik bagi domba-domba Tuhan,”kata Bapa Uskup.
“Kita diingatkan dalam setiap Tahbisan bahwa setiap Calon Imam atau Diakon yang akan ditahbiskan, mereka akan ditahbiskan bukan sebagai raja, bukan sebagai penguasa tetapi mereka ditahbiskan untuk menjadi seorang pelayan,”Ungkap Uskup Seno Ngutra seraya menambahkan, ciri khas seorang pelayanan adalah pengorbanan.
Seorang imam akan berdiri di altar ini bukan hanya sebagai dia yang mempersembahkan korban tetapi sekaligus korban yang dipersembahkan di tangannya adalah dirinya sendiri.

Uskup mengingatkan umat semua akan kata-kata St Yohanes Maria Vianney, bahwa Aku ditahbiskan bukan untuk diriku, bukan untuk keluargaku bukan juga untuk sukumu tetapi Aku ditahbiskan untuk Kristus dan gerejanya.
Karena itu, peristiwa iman hari ini kepada 9 saudara kita ini mari kita menghantar mereka dalam doa-doa kita, agar tahbisan yang mereka terima akan membuat mereka semakin rendah hati menyerupai Kristus sendiri yang datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

Rangkaian Perayaan Ekaristi Tahbisan Imam:
1. Panggilan dan Pemilihan :
Uskup memanggil para calon imam yang akan ditahbiskan, dan mereka menyatakan kesediaan mereka untuk menerima tugas imamat.
2. Pemeriksaan dan Persaksian :
Uskup memeriksa kesiapan para calon dan menerima kesaksian dari imam yang membina mereka, bahwa mereka pantas untuk ditahbiskan.
3. Doa Litani:
Para calon berlutut dan seluruh umat berdoa bersama melalui doa litani memohon bimbingan Roh Kudus bagi para calon.
4. Penumpangan Tangan:
Uskup secara pribadi menumpangkan tangan di atas kepala setiap calon sebagai tanda penyerahan tugas imamat.
5. Doa Penahbisan:
Uskup mengucapkan doa khusus untuk memohon rahmat Allah bagi imam yang baru ditahbiskan.
6. Pakaian Jabatan:
Imam yang baru ditahbiskan mengenakan pakaian jabatan imam (stola dan kasula), yang melambangkan tugas dan wewenang imamat.
7. Pelumuran Minyak:
Tangan imam yang baru ditahbiskan dilumuri dengan minyak krisma, yang melambangkan pengurapan Roh Kudus.
8. Penyerahan Roti dan Anggur:
Uskup menyerahkan roti dan anggur kepada imam yang baru ditahbiskan sebagai perlambang tugasnya untuk mempersembahkan kurban Ekaristi.
9. Perayaan Ekaristi:
Imam yang baru ditahbiskan ikut serta dalam perayaan Ekaristi, khususnya dalam konsekrasi roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
10. Pemberian Salam Damai:
Uskup dan imam lainnya memberikan salam damai kepada imam yang baru ditahbiskan.
11. Doa Syukur:
Perayaan Ekaristi ditutup dengan doa syukur atas tahbisan imam yang baru. Setelah ditahbiskan, para imam baru ini ditugaskan Uskup untuk melayani umat di paroki dan stasi.
Berikut ini tempat tugas imam baru Keuskupan Amboina yang baru ditahbiskan.
- RD. Philiphus Rahae, Vik. Par. St. Wilibrordus Ternate, Maluku Utara
- RD. Fidelis Solilit, Staf Pembina Seminari St. Petrus Rasul Dobo, dan pengajar di SMP dan SMA Yos Sudarso, Dobo
- RD. Johanis H Raharusun, Studi Lanjut Bahasa Inggris di Unika Widya Mandala, Surabaya
- RD. Julianus Batvin, Peserta dan Socius di Seminari TOR Simon Vas, Tobelo, sekaligus Pengajar di Seminari dan SMP Bintang Laut Tobelo
- RD. Petrus M Sakbal, Misionaris di Keuskupan Agung Merauke
- RD. Bernadus Fangohoi, Vik. Par. St. Petrus Paulus Tiakur MBD
- RD Leo Sonny Songbes, Vik. Par. Sta. Maria Bunda Allah Haar, KeBes.
- RD. Mesak Wermasubun, Pamong Seminari KPA Xaverianum, Ambon
- RP. Thomas Babaubun, MSC, Imam Neomis di Keuskupan Agung Merauke. (L02)