AMBON,LaskarMaluku.com – Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPC Cordis Jesu menggelar konferensi cabang (Konfercab) VI. Kegiatan ini digelar di Paroki Hati Kudus Yesus, Batu Gantung, Ambon, Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan mengusung tema “Peranan Perempuan Mewujudkan Kesejahteraan Bersama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
“Konferensi ini diharapkan menjadi ruang refleksi bagi perempuan Katolik dalam memperkuat peran sosialnya,” Kata Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris kota (Sekot) Robby Sapulette.
Sapulette menyampaikan, mengapresiasi kontribusi nyata Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) dalam pembangunan bangsa dan daerah. Keberadaan WKRI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa.
“Kehadiran Wanita Katolik lebih dari seratus tahun yang lalu merupakan bentuk nyata dari perjuangan hak asasi manusia, khususnya hak perempuan,” ujarnya.
Ia menegaskan, organisasi ini telah memberikan kontribusi besar sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. “Sejak 1928, WKRI telah mengambil peran penting dalam mendorong lahirnya Republik Indonesia,” tambahnya.
Sapulette juga mengungkapkan, kekagumannya terhadap nilai-nilai keteladanan yang diwarisi dari dua sosok perempuan dalam tradisi Katolik: Bunda Maria dan Maria Magdalena. “Keduanya menjadi simbol ketulusan pengabdian dan semangat melayani, terutama kepada mereka yang terpinggirkan,” katanya.
Konfercab VI WKRI ini menjadi momentum evaluasi program kerja periode 2022–2025, sekaligus menetapkan arah strategis untuk tiga tahun ke depan. Salah satu agenda penting adalah pemilihan kepengurusan baru DPC WKRI Cordis Jesu Ambon.
Sapulette menegaskan, Pemkot Ambon membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya bagi organisasi keagamaan seperti WKRI untuk menyukseskan program prioritas pembangunan daerah.
Sementara itu, Anggota Presidium 1 DPD WKRI Maluku-Maluku Utara, Paulina Wokanubun, menyampaikan apresiasi atas kerja keras pengurus cabang selama tiga tahun terakhir.
“Kami baru saja merayakan usia ke-101 WKRI pada 26 Juni kemarin. Usia yang tidak muda, tetapi jiwa kami harus diperbarui, lahir kembali dan semakin berarti,” ujarnya.
Ia berharap Konfercab VI ini dapat melahirkan kepemimpinan baru yang kreatif dan adaptif terhadap kemajuan teknologi.
“Wanita Katolik harus bergerak maju, tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga agen perubahan sosial yang memperjuangkan hak perempuan dan anak,” tambahnya.
Wokanubun menekankan pentingnya program-program strategis yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata organisasi.
Kami harap hasil konferensi ini benar-benar menyasar kebutuhan organisasi dan menjawab tantangan zaman,” katanya(L06)