AMBON LaskarMaluku.com – Wacana sejumlah alumni Universitas Pattimura (Unpatti) untuk mencalonkan diri dan atau dicalonkan menjadi bakal calon dan atau calon Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATTI) ditanggapi dengan santai oleh Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun, ST.

Watubun menyatakan dengan tegas, apabila secara aklamasi dipercayakan menduduki jabatan Ketua Umum DPP IKAPATTI periode 2025-2030, maka dengan senang dirinya siap mengemban amanah tersebut.

Namun jika disuruh untuk berkompetisi dalam organisasi profesional dan intelektual dimaksud, bagi dirinya sebaiknya mengurus partai politik dan mengemban amanat rakyat.

Watubun sendiri sebelum terjun ke dunia politik, berbagai organisasi telah tuntas dilewatinya ketika masih berstatus mahasiswa di Kampus Universitas Pattimura Ambon.

“Saya ini mantan Ketua GMNI, mantan Ketua Senat Mahasiswa Unpatti, mantan pemimpin reformasi Unpatti. Jadi saya sudah kenyang dengan jabatan-jabatan itu, pengalaman saya sudah cukup. Jadi kalau misalkan dikasih tanggungjawab untuk mengemban tugas-tugas seperti Organisasi Profesional dan Intelektual itu, kalau orang aklamasi, saya mau tapi kalau bersaing saya nggak mau,” tandas Watubun ketika diwawancarai media online LaskarMaluku.com, Senin (10/2/2025) sore, sebelum dimulainya agenda “Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku, dalam Rangka Penetapan Program Pembentukan Peraturan Daerah PropemPerda Provinsi Maluku Tahun 2025

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang ikut meramaikan bursa pencalonan Ketua Umum DPP IKAPATTI berikutnya yakni Dr Jalaluddin Salampessy, M.Si, Drs Semy Huwae, M.Si, Dr  Ilham Tauda, M.Si dan Benhur George Watubun ST.

Benhur Watubun saat ini menjabat sebagai ketua DPRD Provinsi dan dalam kedudukannya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah DPD PDIP Provinsi Maluku.

Keistimewaannya sebagai figur muda berhasil menempatkan delapan kursi di gedung dewan perwakilan rakyat Daerah Provinsi Maluku. Keunggulan atas sejumlah parpol besar menghantarkan dirinya sukses menduduki Ketua DPRD Provinsi sebagai penyeimbang pemerintahan saat ini.

Kendati begitu dirinya sangat mengapresiasi kinerja keras dari para ketua Umum DPP dan Sekjen IKAPATTI yang telah mendedikasikan diri mereka selama ini serta membawa perubahan besar bagi alumni. “Maka wajar kepemimpinan mereka tetap dipertahankan,”saranya.

“Saya apresiasi karena kinerja mereka baik dan jauh lebih bagus dan kalau mereka masih ingin untuk memimpin untuk jauh lebih bagus, tapi kalau saya pribadi tidak mendorong diri dan tidak berambisi, tapi kalau saya diberikan amanah secara aklamasi saya mau,”Ujar Wakil Rakyat dari Dapil Enam meliputi tiga wilayah daerah pemilihan; Yakni dapil Kota Tual, Kabupeten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru ini

Kesibukan dirinya sebagai pimpinan partai politik dan wakil rakyat tentu menguras energi yang tidak begitu gampang, apalagi ketika mengelolah sebuah parpol, diperlukan pemikiran yang strategis agar tidak mengalami degradasi kepercayaan.

“Tugas DPRD inikan kolektif kolegial membangun partai ini sebuah tugas strategis yang maha berat, karena seperti telur diujung tanduk’ partai sukses maka dalam even politik saya tetap dipertahankan tapi kalau gagal atau terpuruk itu berbahaya,”tegasnya seraya memberikan penilaian jika dinamika perpolitikan nasional saat ini telah mencederai makna demokrasi. Dimana spirit demokrasi telah mengalami degradasi karena kepentingan oligarki dan kepentingan elit yang tidak mencerminkan spirit kebersamaan.

From the people by the people for the people (dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat)” pemaknaan spirit demokrasi mengalami degradasi karena kepentingan oligarki dan elit yang sudah tidak lagi mencerminkan spirit Kebersamaan,”tutup BGW. (LO5)