AMBON, LaskarMaluku.com – Kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia bersama Dinas Pertanian Provinsi Maluku meluncurkan program penanaman cabai yang berlangsung pada Di Dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, hamparan lahan seluas 1,5 hektare,Rabu ( 13/08/25).

Kepala Perwakilan BI Maluku, Muhamad Latief, meluncurkan program penanaman cabai yang bertujuan untuk mengurangi inflasi di Maluku. Program ini bukan sekadar penanaman, tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat untuk beralih dari konsumen menjadi produsen.

Cabai merah sudah lima kali menjadi penyumbang inflasi, cabai rawit tiga kali. Ini membuktikan kita rentan karena belum swasembada. Gerakan ini mengajak masyarakat beralih dari konsumen menjadi produsen,” ujar Muhamad Latief.

BI Maluku telah membina enam kelompok tani dengan teknologi Digital Farming selama tiga tahun terakhir. Hasilnya, produktivitas meningkat dan petani semakin percaya diri mengelola lahan berbasis data dan pemantauan teknologi.

“Teknologi Digital Farming memungkinkan petani untuk memantau kondisi lahan dan tanaman secara real-time, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam mengelola lahan dan tanaman mereka,” tambah Muhamad

Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pasokan cabai, menstabilkan harga cabai, dan meningkatkan pendapatan petani. Dengan demikian, program ini dapat membantu mengurangi inflasi di Maluku dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda, melaporkan bahwa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) ini melibatkan 1.350 peserta dari 11 kabupaten/kota, mulai dari OPD, penyuluh, kelompok tani, hingga masyarakat umum.

Selain 100 ribu anakan cabai, kegiatan ini juga diwarnai penyerahan berbagai bantuan: 1 unit perangkat Digital Farming dari BI untuk petani binaan, 22 ribu anakan cabai beserta sarana produksi, 5.500 anakan cabai untuk program Gerakan Sekolah Menanam di 11 SMA di Ambon dan Maluku Tengah, 5.000 anakan cabai untuk kelompok binaan TP-PKK Provinsi Maluku, serta 38 ribu anakan cabai untuk petani dan masyarakat umum.

turut dihadiri Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa,Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Maya Baby Rampen, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Muhamad Latief, para pimpinan OPD, penyuluh, dan petani(L06)