AMBON, LaskarMaluku.com – Pengurus Nasional Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PNPS GMKI) menyerukan Presiden RI Prabowo Subiyanto untuk mengevaluasi pimpinan Polri yang dianggap gagal mengelola aksi di DPR Senayan dan daerah secara nasional.
PNPS GMKI juga meminta pihak kepolisian Republik Indonesia dalam menangani aspirasi masyarakat hendaknya mengedepankan penanganan persuasif dan tidak represif, dan kepada seluruh penyelenggara negara agar menjaga ucapan dan sikap untuk tidak menyakiti nurani masyarakat.
Demikian point-point pernyataan sikap PNPS GMKI yang ditandatangani Ketua Umum PNPS GMKI, Febry Calvin Tetelepta, dan Sekretaris Jenderal, Dr. Sahat H.M.T. Sinaga.
PNPS GMKI yang merupakan bagian integral dari bangsa ini juga mendesak pemerintah untuk memperhatikan dan mengutamakan hak-hak hidup masyarakat dalam hal peningkatan ekonomi, memperluas lapangan pekerjaan, dan pemerataan ekonomi sebagai implementasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Bahwa tuntutan, seruan, harapan masyarakat yang disampaikan dalam bentuk apapun termasuk demonstrasi harus dihormati sebagai kebebasan berpendapat sebagaimana dijamin UUD 1945,”demikian pernyatan sikap dari PNPS GMKI seraya meminta kepada semua komponen masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya tidak dengan anarkis, tetapi mengedepankan aksi simpatik, dan menjaga fasilitas umum.
“Kepada DPR dan pemerintah hendaknya membatalkan kebijakan yang tidak memiliki empati terhadap beban hidup masyarakat, baik menyangkut tabungan dan fasilitas yang berlebihan, serta mendesak penegakan hukum yang adil terhadap pihak-pihak yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam aksi massa,”demikian pernyataan sikap PNPS GMKI seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan di Jakarta, almarhum Sarinawati, Syaiful Anwar, Budi, dan Ubay di kantor DPRD Makassar sebagai martir suara rakyat. Semoga mendapatkan tempat yang terbaik dari Tuhan yang Maha Baik. (L02)