Oleh : Juvrianto Chrissunday Jakob (Dosen Polnam dan Ketua Tim Peneliti Kerjasama PNBP-Polnam)

Teknologi dalam proses pembelajaran selalu menjadi bagian penting dalam lingkungan belajar mengajar. Ini adalah bagian penting dari profesi guru dimana mereka dapat menggunakannya untuk memfasilitasi pembelajaran peserta didik. Ketika kita berbicara tentang teknologi dalam proses belajar mengajar, yang digunakan adalah kata ‘integrasi’.

Dengan teknologi menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, sekarang saatnya memikirkan kembali gagasan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dan bertujuan untuk menanamkan teknologi ke dalam pengajaran untuk mendukung proses pembelajaran.

Politeknik Negeri Ambon, melalui tim peneltian mengadakan riset yang mengungkap penggunaan teknologi untuk menjadi bagian penting dari pengalaman belajar dan menjadi isu penting bagi guru, mulai dari awal mempersiapkan pengalaman belajar hingga proses belajar mengajar di SD Negeri Rutong.

Salah satu cara agar pembelajaran bahasa asing menjadi kompetitif adalah dengan meningkatkan penerapan pengunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan data observasi awal, keadaan ini terjadi karena guru masih kerap kali menggunakan metode konvensional yaitu buku teks dan ceramah dalam proses pengajaran di kelas.

Siswa merasa bosan dan menganggap bahwa pembelajaran bahasa Inggris adalah salah satu keterampilan yang sulit untuk dikuasai.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SD Negeri Rutong, didapatkan fakta bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dapat dikatakan sebagai pembelajaran bahasa asing yang relatif sulit. Siswa memiliki pemahaman bahasa target yang belum tercapai; hal ini terlihat dari prestasi akademiknya.

Sebagian besar siswa mempunyai pemahaman yang belum maksimal dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Fakta akademik disebabkan oleh rendahnya masukan dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak dapat mengembangkan pemahaman mereka untuk mengetahui pemerolehan bahasa. Walaupun bahasa Inggris bukan merupakan mata pelajaran wajib kurikulum, mereka tetap dapat mempelajari bahasa Inggris secara terintegrasi (integrated learning).

Riset yang berjudul “Technology Assisted Language Learning (TALL): Peran dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa di Negeri Rutong” ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris siswa di Negeri Rutong serta mengidentifikasi implikasi yang ditimbulkan.

Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berguna bagi para pendidik dan pembuat kebijakan pendidikan dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi di lingkungan pendidikan yang terbatas sumber daya.

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis. Penelitian ini secara teoritis memberikan kontribusi terhadap pengembangan disiplin ilmu Bahasa Inggris. Dimana nantinya akan digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagai referensi. Oleh karena itu, penelitian ini untuk terus dikembangkan dan disempurnakan.

Dari sisi praktis, hasil penelitian ini menjadi informasi yang berguna bagi guru bahasa Inggris dalam menilai pemahaman mendengarkan melalui cara praktis seperti penggunaan teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan memotivasi siswa dalam belajar. (*)