OLEH : Fransina M. B. Rahaor, SH., MH (Akademisi FKIP Prodi PGSD Unpatti)
Fenomena anak-anak yang mengemis di jalanan Kota Ambon bukanlah hal baru, tetapi semakin memprihatinkan. Mereka, yang seharusnya berada di bangku sekolah atau bermain riang bersama teman sebaya, justru menghabiskan waktu di persimpangan jalan, pasar, atau tempat-tempat umum lainnya, mengulurkan tangan meminta belas kasihan.
Kondisi ini bukan sekadar masalah sosial, tetapi juga pelanggaran hak anak. Anak-anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, perlindungan, dan tumbuh kembang yang layak. Namun, hak-hak tersebut terampas oleh kondisi yang memaksa mereka turun ke jalan dan mengemis.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak ini mengemis. Pertama, faktor ekonomi keluarga. Kemiskinan memaksa orang tua untuk “memanfaatkan” anak-anak mereka sebagai sumber pendapatan. Kedua, faktor kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan dan masa depan anak. Ketiga, faktor kurangnya pengawasan dan penegakan hukum dari pihak berwenang.
Lalu, siapa yang bertanggung jawab atas kondisi ini? Tentu saja, tanggung jawab ini bukan hanya ada di pundak pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini, mulai dari memberikan bantuan ekonomi kepada keluarga miskin, memberikan pendidikan gratis, hingga menindak tegas pelaku eksploitasi anak.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan masa depan anak. Kita juga perlu melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat ada anak-anak yang dieksploitasi.
Selain itu, diperlukan juga peran aktif dari lembaga-lembaga sosial dan organisasi non-pemerintah untuk memberikan pendampingan dan pembinaan kepada anak-anak jalanan.
Melihat kondisi ini, kita tidak bisa tinggal diam. Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa. Jika kita tidak segera bertindak, masa depan mereka dan masa depan bangsa ini akan suram. Mari kita bersama-sama bergandeng tangan untuk mengatasi masalah ini dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Kota Ambon. (*)