AMBON, LaskarMaluku.com – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa mendesak aparat penegak hukum di wilayah hukum Polres Maluku Tenggara agar tidak segan-segan memproses hukum para pelaku yang andil dalam aksi kekerasan di peristiwa tragis di Kota Langgur belum lama ini.

Permintaan itu disampaikan Hendrik Lewerissa selaku gubernur Maluku setelah mencermati perkembangan bentrokan antar pemuda tersebut, yang mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka dalam peristiwa Minggu (9/3/2025) dini hari.

Gubernur Maluku menegaskan, agar proses hukum harus ditempuh aparat keamanan. Demikian pula aparat kemanan tidak diperbolehkan melakukan pengabaian terhadap para pelaku tindak kekerasan.

“Para pelaku kekerasan saya minta diproses secara hukum tuntas jangan ada pembiaran terhadap para pelaku yang melakukan kekerasan. Siapapun juga dia yang melakukan pelanggaran hukum apalagi tindak pidana dalam negara hukum Indonesia harus diproses, tidak boleh dibiarkan, “tegas Gubernur dsat wawancara khusus dengan LaskarMakuku.com Senin (17/3/2025) sore di ruang kerjanya.

Gubernur Lewerissa juga meminta kepada tokoh-tokoh agama tokoh masyarakat tokoh pemuda supaya menghimbau kepada warganya untuk terlibat aktif memberikan pencerahan kepada warganya atau setidaknya menempuh langkah kongkrit mendamaikan pihak-pihak yang bertikai.

“Saya himbau kepada tokoh agama tokoh masyarakat, tokoh pemuda mengambil langkah-langkah yang nyata agar tidak terjadi aksi kekerasan atau balas dendam atau perkelahian diantara sesama warga masyarakat di sana, “Pinta Lewerissa.

Berbagai laporan yang diperoleh, adanya sinyalemen miras dan narkoba marak di sejumlah tempat di kota Langgur dan sekitarnya.

Untuk itu selaku kepala daerah kami berharap agar aparat keamanan lebih proaktif, menempuh langkah-langkah pencegahan dini agar generasi muda disana diselamatkan dari pengaruh narkoba.

“Ada sinyalemen juga mungkin ada pengaruh miras apa juga narkoba itu yang juga kami minta supaya aparatur keamanan proaktif dan agak agresif sedikit melakukan tindakan pencegahan dan atau memastikan narkoba itu tidak ada di pasar atau bisa dijual dan/ atau dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, “harap Gubernur Hendrik Lewerissa seraya menegaskan aparat keamanan berwenang lebih memberikan perhatian serius terhadap adanya sinyalemen peredaran narkoba di kalangan anak muda belakangan ini.

“Saya kira aparatur keamanan tolong harus fokus ini; ini sinyalemen dari berbagai pihak, kita tidak bisa menyampaikan sesuatu yang sifatnya asumtif atau berasumsi tapi masih ada data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan oleh karena itu saya minta sebagai Gubernur Maluku Saya minta, secepatnya pulihkan saya dapat laporan situasi sudah pulih tapi jangan terjadi lagi’ jangan berulang lagi’ oleh karena itu peran serta peran aktif dari semua stakeholder disitu, semua pihak itu sangat kita harapkan, “tandas orang nomor satu di provinsi Maluku ini menegaskan.

Agustinus Rahakbauw

Sementara ditempat terpisah, salah satu tokoh pemuda Maluku Tenggara, Agustinus Rahakbauw mendukung langkah Gubernur Maluku yang mendesak aparat keamanan segera melakukan proses hukum bagi pihak-pihak yang mengganggu situasi Kamtibmas di Malra.

“Saya menghimbau agar tokoh agama menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah yang belakangan ini terjadi di Kabupaten Maluku Tenggara, khusus peristiwa malam Minggu kelam, TKP (tempat kejadian perkara) Landmark, “ujar Agustinus Rahakbauw yang juga Ketua PWI Malra sembari menegaskan kalau peran para Raja, perintah mereka kurang mendapat perhatian masyarakat lantaran para raja-raja kekinian cenderung terlibat kepentingan politik praktis.

“Mohon maaf saja, raja-raja saat ini berbeda dengan para Raja terdahulu, mereka bisa dilibatkan dalam penyelesaian konflik masyarakat, tapi itu semu belaka, karena rakyat kurang mempercayai mereka. Jadi peran tokoh agama sangat strategis dan perlu dukungan aparat penegak hukum tempuh proses hukum, siapa yang salah seret ke meja hijau, ”ingat Rahakbauw tokoh muda Malra ini. (LO5)