AMBON LaskarMaluku.com – Calon Gubernur terpilih, Hendrik Lewerissa, SH, LLM mengingatkan kepada otoritas terkait agar lebih waspada dalam mengantisipasi musibah di perairan wilayah laut Maluku.
Hal itu dikemukakan Calon Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa setelah menyikapi musibah kecalakaan speedboat “Dua Nona” yang terbalik di perairan pulau Kelang ketika hendak dari Pulau Manipa menuju Tahoku Hila Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon Jumat (03/01/25). Akibatnya delapan orang dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa yang tidak diduga ini, tentu membawa duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Sebagai bentuk keprihatinan Hendrik Lewerissa sebagai Gubernur Maluku terpilih menyampaikan turut berlangsungkawa, sebagai bentuk keprihatinannya terhadap musibah tak dikendaki itu. Dia bersama keluarga mendoakan para korban dan keluarga korban agar diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa tersebut.
“Beta Hendrik Lewerissa mau menyampaikan rasa turut berdukacita yang mendalam kepada keluarga-keluarga korban dari kecelakaan speedboat “dua nona” yang melakukan pelayaran dari pulau Kelang dan sekitarnya menuju ke Tehoku, Hila Kecamatan Leihitu di Pulau Ambon, doa dari Beta dan keluarga semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dan keikhlasan menghadapi situasi seperti ini, ” Ungkap Lewerissa melalui pesannya yang beredar di media sosial.
Terkait dengan peristiwa tenggelamnya speedboat dua nona itu, Hendrik Lewerissa mengingatkan otoritas terkait agar lebih waspada mengantisipasi setiap musibah yang bakal terjadi.
“Kedepan otoritas terkait dengan transportasi laut kita berharap dapat melaksanakan fungsi tugasnya dengan baik, “harap Hendrik sembari mengingatkan agar peristiwa kecelakaan seperti begini tidak akan terjadi lagi dimasa akan datang, “ingatnya.
Satu unit speedboat “Dua Nona” dari Manipa menuju Tahoku-Ambon tenggelam di laut Manipa, Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat, pada dini hari, Jumat (3/1/2025).
Dari kecelakaan laut ini menyebabkan delapan orang penumpang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya dinyatakan selamat.
Speedboat ini berasal dari desa Tahalupu hendak menuju Manipa Pulau Ambon atau tepatnya di Pelabuhan Tahoku, Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Namun di tengah perjalanan, kecelakaan pun terjadi saat berada di perairan dusun Samala, Desa Luhutuban, Kecamatan Kepulauan Manipa sekira pukul 10.00 WIT.
Berdasarkan informasi yang diperoleh LaskarMaluku.com dari salah satu warga yang saat itu berada di TKP, Ibrahim Rarmon, membenarkan bahwa akibat dari kecelakaan laut Speedboat yang hendak dari Desa Tahalupu menuju Manipa ke Tahoku pulau Ambon itu lantaran banyaknya penumpang yang lebih suka memilih naik ke bagian kap atas disertai dengan muatan lainnya.
“Kalau soal keadaan laut itu memang teduh, dan kecelakaan itu tepatnya di dusun Samala Desa Luhutuban.
Kemungkinan speed terbaik lantaran hilang keseimbangan diikuti dengan gelombang kecil yang tiba-tiba menghantam pada Speedboat tersebut dan disitulah telah terjadi kecelakaan,” Ungkap Tarmon.
Perkiraan lain mengindikasi kalau speedboat nahas itu menabrak batang pohon yang hanyut hingga menyebabkan body speed patah, namun ada yang mengaku karena gelombang dan terbalik.
Kapolsek Manipa, Ipda Edwin R. Mangare. mengaku lokasi tenggelamnya speedboat merupakan perairan bergelombang.
“Memang disitu jalur gelombang. Info dari nahkoda speedboat banyak (penumpang) naik di kap (atap speedboat). Delapan (8 yang meninggal dunia),” kata Edwin melalui pesan WhatsAppnya.
Edwin mengatakan, speedboat tersebut mengangkut penumpang kurang lebih 30 orang. Semuanya telah ditemukan. Delapan diantaranya meninggal dunia. Dari korban meninggal, terdapat anak-anak dan perempuan.
“Karena ada kapal nelayan yang bantu (evakuasi), dibekap masyarakat di TKP termasuk 1 personel ditambah bhabinsa,” jelas Kapolsek. (L05)