AMBON, LaskarMaluku.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program unggulan dari presiden Prabowo Subianto.
Meski demikian, regulasi yang dikeluarkan itu pasti menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat. Namun suatu hal yang menjadi diskusi Fraksi Gerindra terkait dengan adanya program unggulan ini, dipastikan harus bisa berjalan untuk pemenuhan gizi sehingga diharapkan dapat menurunkan prevelensi stunting dan malnutrisi terutama pada kelompok rentan.
“Kita terus diskusikan di Fraksi Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) itu soal Makan Bergizi Gratis (MBG) ini, karena program MBG ini adalah program unggulan pak Prabowo yang anggarannya tidak sedikit, “jelas Anggota Komisi VIII DPR RI, F. Alimudin Kolatlena, saat meninjau kesiapan “Dapur Sehat Anak Negeri.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia yang berlokasi di Kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
Kunjungan dari anggota Komisi 8 DPR RI itu, untuk menyaksikan dari dekat, sejauh mana kesiapan Dapur Sehat Anak Negeri dalam mendukung program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto.
Dia mengakui berbagai pihak yang terlibat dalam program ini, dan telah membangun sarana infrastruktur pendukung seperti misalnya dapur sehat dan beberapa diantaranya telah melaksanakan program ini,.
“Sambil jalan tapi terus dilakukan evaluasi agar setiap saat bisa terkontrol dengan baik supaya keluhan yang ditemukan secepatnya bisa teratasi, dan harus kita akui, Dapur Sehat yang dikelolah oleh Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia, telah memenuhi seluruh persyaratan yang diminta dan kita mendorong supaya rumah Dapur Sehat ini secepatnya beroperasi,
“Ujar Anggota Komisi VIII (8) DPR RI, F. Alimuddin Kolatlena, ikut mendampinginya, Ketua Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia, Sius Kolatfeka ketika bertemu dan berkomunikasi langsung dengan pemilik Dapur Sehat, Ibu Jois Hayat di Kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Selasa, (29/04/25) sore.
Sius Kolatfeka adalah mantan anggota DPRD Provinsi Maluku dan mantan anggota DPRD kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPC Gerindra SBT sekaligus menjabat sebagai Ketua Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia.
Sementara itu, pemilik “Dapur Sehat Anak Negeri. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia, ibu Joy Hayat berharap agar persiapan pihaknya untuk mendukung program ini secepatnya dapat diwujudkan. Pasalnya proses ulur waktu untuk lonching membuahkan kegelihan bagi kita sebagai pihak pelaksana.
“Karena yang kami tau dari program ini kita disuruh cepat, tapi nyatanya dengan banyaknya peraturan maka justru memperlambat kita, padahal kita telah siap beroperasi entah kapan saja, baik tenaga kerja, dan lain-lain kita sudah siap, hanya kita diperhadapkan pada persoalan penundaan waktu lonching, ” Keluh Joi Hayat, saat bertatap muka dengan F Alimudin Kolatlena,. Anggota Komisi 8 DPR RI dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya asuhan Presiden Prabowo Subianto.
Proses penundaan selang beberapa kali itu, lanjut Ibu Joy, tentu membuat berbagai pihak, termasuk sejumlah sekolah yang akan dilayani Makan Bergizi Gratis bakal mempertanyakan keabsahan dari Dapur Sehat Anak Negeri nantinya. Padahal banyak pihak berharap program unggulan dari pemerintahan ini segerah diwujudnyatakan di kecamatan Nusaniwe kota Ambon. Jika program ini segerah direalisasikan maka otomatis banyak tenaga kerja diakomodir dalam proyek MBG pada “Dapur Sehat Anak Negeri. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari Yayasan Pelita Prabu Berjaya Indonesia yang berlokasi di Kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon ini.
Menurut ibu Joy Hayat, apabila program unggulan ini segerah terlaksana dalam waktu dekat ini maka pihaknya akan segera melayani 3.500 siswa-siswi SD, SMP, SMA sederajat atau 18 persekolahan di wilayah Kecamatan Nusaniwe yang bakal menerima manfaat dari MBG.
“Informasi yang kita terima hanya menunggu skepnya, dan skepnya dan drafnya sudah ada hanya belum ditandatangani oleh verifikasi di Badan Gizi Nasional, jadi kami menunggu itu, dan penundaan ini Suad lima ( 5 ) kali, dari tanggal 17 Maret, 14 April, 21 April, 28 April dan ditunda kembali sampai 05 Mei 2025, “Ungkap Joy Hayat.
Dia berharap dengan adanya kunjungan anggota fraksi Gerindra di Komisi 8 DPR RI ini, apa yang dijanjikan dan yang dinantikan segerah direalisasikan secepatnya oleh Badan Gizi Nasional di Jakarta.
Program MBG ini, bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan gizi sehingga diharapkan dapat menurunkan prevelensi stunting dan malnutrisi terutama pada kelompok rentan. (Andi Sagat)