AMBON, LaskarMaluku.com – Dari Kota Roma, Italia, Uskup Diosis Keuskupan Amboina, Mgr Seno Ngutra memberikan dukungan dan doa atas agenda perarakan Kristus Raja Alam Semesta yang digelar di Kota Ambon tanggal 22-23 November 2025.

Dalam rekaman video pendek yang diterima media ini, Uskup Seno Ngutra mengatakan jika Perarakan Kristus Raja Alam Semesta yang diinisiasi oleh Paroki Santo Yoseph Passo menjadi moment dimana iman umat diteguhkan, persaudaraan dikokohkan dan toleransi semakin menyala  di Kota Ambon

Salam moderasi beragama, salam pela gandong. Dan tetap Jaya Kristus Raja kita,”tutup Uskup Seno yang sementara ini melakukan ziarah rohani di Kota Roma.

Bukan Penyembahan Berhala

Sementara itu, Vikaris Jenderal Keuskupan Amboina, RD. Anton Kewole Lerek, yang mewakili Uskup, menegaskan makna rohani dari Pesta Kristus Raja.

“Sejak dahulu manusia mengharapkan pemulihan hidup. Yesus adalah Raja yang dijanjikan, yang rela wafat di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia,” ungkap RD Anton.

Kata Vikjen Keuskupan Amboina ini bahwa Alkitab mengatakan Yesus tidak mati sia-sia. Di surga, Yesus adalah Raja di atas segala raja. Hanya Yesus-lah, pribadi yang dapat menyelamatkan manusia, bukan harta, jabatan, atau kedudukan.

Ia juga menekankan bahwa perarakan Arca bukanlah bentuk penyembahan berhala, melainkan ekspresi iman, serupa dengan tradisi umat Israel yang mengarak Tabut Perjanjian sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.

Sementara Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menegaskan pentingnya persatuan dan toleransi antar umat beragama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal itu disampaikan pada Doa Damai Lintas Agama yang dirangkai dengan Perarakan Arca Kristus Raja Alam Semesta di Gong Perdamaian Dunia, Kota Ambon, Sabtu (22/11/2025).

Vanath menekankan, kerukunan di Maluku selama ini terjaga karena adanya dukungan timbal balik antar umat beragama dalam setiap perayaan hari besar.

 “Saat umat Muslim rayakan Idulfitri, saudara Kristen ikut menjaga keamanan dan kenyamanan. Kini saat umat Kristen mempersiapkan Natal, mari kita sebagai umat Muslim dan agama lainnya memberikan dukungan yang sama,” ujarnya.

Ia menegaskan, pemimpin agama adalah role model yang akan diikuti umat sehingga kerja sama lintas pemuka agama harus terus dipupuk.

Berkat Bagi Kota Ambon, Maluku dan Indonesia

Sementara Wakil Uskup Kota Ambon RD Amandus Oratmangun mengatakan, kegiatan Perarakan Kristus Raja Alam Semesta membawa berkat bagi Kota Ambon, Maluku dan Indonesia.

“Sebab dengan mengikuti Perakan Kristus Raja Alam Semesta dan merayakan hari raya kita semua menjadikan diri kita dikuasai, dirajai oleh kehendak Allah. Sehingga hidup kita sebagai orang beriman semakin berarti bermakna bagi sesama, bagi dunia dan terutama demi kemuliaan Tuhan,”ungkapnya seraya menambahkan, semoga Rahmat dari Kristus Raja Alam Semesta dicurahkan bagi kita semua untuk memberkati Kota Ambon, Maluku dan Indonesia

Mohon Kedamaian Tetap Terpelihara

Sementara Pastor Paroki Santo Joseph Passo RD Lukas Kelwulan dalam sambutan pembukaan, mengajak seluruh masyarakat Ambon untuk bersama-sama memohon kepada Tuhan agar kedamaian tetap terpelihara.

Dikatakan, tema tahun 2025 ini merupakan ajakan bersama untuk menularkan nilai-nilai kebaikan bagi bangsa.

Lantaran itu, dirinya menghimbau agar kita semua mewujudkan Kota Ambon, Maluku dan Indonesia semakin baik

Kristus Raja saat tiba di Gereja Katedral Ambon

Pastor Lukas Kelwulan juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon, tokoh agama, tokoh adat, aparat TNI-Polri, serta seluruh panitia dan relawan yang telah bekerja maksimal demi suksesnya perayaan Pesta Kristus Raja di Kota Ambon.

ementara itu, Wali Kota Ambon yang diwakili Penjabat Sekretaris Kota Ambon, Robert Sapulette, menyampaikan apresiasi pemerintah terhadap kegiatan yang dinilai memperkuat nilai doa, kedamaian, dan persaudaraan di Ambon.

“Perayaan Kristus Raja Semesta Alam adalah momen penting bagi umat Katolik untuk memuliakan Kristus sebagai Raja Damai. Jika kita mengakui Dia sebagai Raja, maka menjadi tugas kita untuk menyebarkan damai dimanapun berada,” jelas Sapulette.

Ia menekankan bahwa kedamaian dan kebersamaan menjadi syarat utama keberhasilan pembangunan.

“Tanpa damai, tidak ada program pembangunan yang dapat berjalan baik. Karena itu, melalui perarakan ini, kita menghidupkan semangat toleransi dan persaudaraan untuk Ambon yang aman dan damai,” tambahnya.

Ketua Panitia Perarakan Arca Kristus Raja Semesta Alam, Karolus Lasol, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memperdalam iman umat Katolik sekaligus memperkuat semangat kedamaian dan toleransi antar umat beragama di Kota dengan julukan “Kota Termanis“ dan merupakan laboratorium kerukunan antar umat beragama itu.

Kendati diguyur hujan, tetapi semangat umat untuk melakukan perarakan tak tergoyahkan. Dengan penuh semangat sambil melantunkan puji-pujian, umat dan petugas perarakan tetap setia mengikuti proses dari start di Paroki St Yoseph Passo mengelilingi paroki-paroki di Kota Ambon dan kembali finish di Paroki Passo.(L05)