AMBON, LaskarMaluku.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku mengapresiasi peran strategis media massa dalam mendukung penyebarluasan informasi sektor jasa keuangan kepada masyarakat. Apresiasi tersebut disampaikan Kepala OJK Provinsi Maluku dalam kegiatan Media Gathering dan Apresiasi Media Massa Tahun 2025 yang digelar di Kantor OJK Maluku, Kamis (18/12/2025).
Kepala OJK Maluku menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin akhir tahun sebagai puncak evaluasi dan penguatan kolaborasi antara OJK dan insan pers di Maluku.
“Sepanjang tahun 2025, kami bersama rekan-rekan media telah berkolaborasi dalam penyediaan informasi dan pemberitaan terkait perkembangan industri jasa keuangan dan perekonomian, khususnya di Provinsi Maluku,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa media massa bukan sekadar mitra kerja, melainkan jembatan utama yang menghubungkan kebijakan OJK dengan masyarakat. Melalui pemberitaan yang akurat dan edukatif, masyarakat dapat memahami berbagai program OJK, baik yang berskala regional maupun nasional.
Menurutnya, tahun 2025 diwarnai berbagai tantangan, mulai dari dinamika ekonomi, percepatan transformasi digital, hingga meningkatnya risiko kejahatan keuangan seperti investasi ilegal dan aktivitas keuangan tanpa izin. Oleh karena itu, peran media dinilai sangat penting dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
“OJK tidak bisa bekerja sendiri. Dengan jumlah penduduk Maluku hampir dua juta jiwa dan kondisi geografis wilayah kepulauan, kolaborasi dengan media menjadi langkah strategis untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Ia mengungkapkan, sepanjang tahun 2025 OJK Maluku telah menjangkau hampir 100 ribu masyarakat melalui kegiatan edukasi keuangan yang dilaksanakan di seluruh 11 kabupaten/kota. Kegiatan tersebut melibatkan perbankan, lembaga jasa keuangan, serta kementerian dan lembaga terkait.
Kondisi geografis Maluku yang terdiri dari wilayah kepulauan, termasuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong inklusi keuangan. Karena itu, OJK tidak hanya mengandalkan edukasi tatap muka, tetapi juga memanfaatkan media digital dan pemberitaan media massa.
“Kami berharap insan pers di Maluku dapat menjadi bagian dari keluarga besar OJK sebagai Duta Literasi dan Inklusi Keuangan, untuk membantu masyarakat terhindar dari penawaran keuangan yang merugikan, termasuk investasi ilegal,” lanjutnya.
Terkait perkembangan sektor jasa keuangan, Kepala OJK Maluku menyampaikan bahwa hingga Triwulan IV Tahun 2025, kondisi sektor jasa keuangan di Provinsi Maluku relatif stabil dan menunjukkan tren pertumbuhan positif hingga akhir Desember.
Dalam merespons meningkatnya aktivitas keuangan digital dan ancaman siber, OJK terus memperkuat perlindungan konsumen. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) maupun Unit Pengaduan Konsumen OJK.
“Penanganan pengaduan konsumen merupakan wajah OJK di mata publik. Karena itu, kami berkomitmen mendorong sektor jasa keuangan agar lebih berintegritas dan semakin memperkuat perlindungan konsumen,” tegasnya.
Kegiatan media gathering ini juga menjadi ruang untuk saling bertukar pikiran secara santai, memperkuat sinergi, serta menyamakan persepsi dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan perekonomian, khususnya di sektor mikro dan kecil.
Melalui kegiatan ini, OJK Maluku berharap semangat kolaborasi dengan media massa terus terjaga demi mewujudkan ekosistem keuangan yang sehat, transparan, dan terpercaya di Provinsi Maluku.(L06)
