AMBON, LaskarMaluku.com – Dinas Kesehatan hingga saat ini tidak lepas tangan dari beberapa kasus gigitan hewan yang terindikasi rabies di beberapa tempatdi Kota Ambon. Hanya saja Dinas Kesehatan Kota Ambon saat ini mengalami kekosongan vaksin rabies.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota, drg. Wendy Pelupessy stok vaksin rabies diberikan langsung oleh Kementerian Kesehatan RI dalam jumlah yang terbatas, sehingga harus digunakan sebaik mungkin.
Menurutnya, vaksin rabies tidak dapat diberikan secara sembarangan, dimana orang yang mendapatkan suntikan vaksin adalah yang tergigit anjing rabies.
“Kalau mau tahu itu anjing rabies atau tidak, bisa dilihat dari waktu digigit, dimana 14 hari setelah menggigit, anjing tersebut akan mati, namun bila tidak maka itu bukan anjing rabies, dan orang yang bersangkutan tidak dapat disuntik vaksin karena akan berdampak buruk bagi kesehatannya,”jelas Pelupessy kepada media ini, Selasa (18/3/2025)
Dikatakan, yang paling penting saat ini ada setiap orang yang memiliki peliharaan anjing maupun kucing, harus sering divaksin sehingga mencegah hewan tersebut dari virus rabies.
“Karena yang paling penting adalah Pengendalian anjing bukan pengendalian manusia nya, hulunya yang kita kendalikan bukan Hilirnya,”ungkapnya.
Dijelaskan, orang yang digigit anjing harus segera mencuci lukanya dengan air mengalir dan sabun, kemudian tidak menutup lukanya dengan perban, setelah pemeriksaan anjing atau 14 hari hewan tersebut tidak mati, maka yang bersangkutan tidak harus mendapatkan suntikan vaksin rabies.
Anjing yang terkena rabies menunjukkan berbagai perubahan perilaku dan fisik, seperti agresivitas, air liur berlebihan, dan kejang, serta bisa menjadi sensitif terhadap cahaya dan suara. (L06)
