AMBON, LaskarMaluku.com – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengikuti kegiatan Penanaman Jagung Serentak di Kawasan Perhutanan Sosial,RT 05/RW 03 Kelurahan Poka, Kecamatan Teluk Ambon.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Ambon.
Pemerintah Kota Ambon turut ambil bagian dalam kegiatan Penanaman Jagung Serentak yang digelar secara nasional melalui Zoom Meeting, sebagai bagian dari program Swasembada Pangan Tahun 2025.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Kapolda Maluku dan jajaran, yang telah bersinergi dengan kementerian terkait dalam mendukung ketahanan pangan di Maluku, terutama di Kota Ambon.
Kami, Pemerintah Kota Ambon, diundang untuk bersama-sama menanam jagung. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap program swasembada pangan. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Polri atas kontribusi luar biasa dalam mendukung program pangan nasional,” ujar Wali Kota kepada media di lokasi kegiatan, Rabu (9/7/2025)
Ia menambahkan bahwa peran Polri sangat signifikan, terutama dalam mendorong pengembangan lahan dan penguatan ketahanan pangan di wilayah perkotaan seperti Ambon.
Ia menjelaskan bahwa lokasi penanaman kali ini menggunakan pendekatan perhutanan sosial, berbeda dari sebelumnya yang berfokus di kawasan pertanian.
“Kawasan hutan di Kota Ambon sebagian besar adalah hutan lindung. Namun, menanam jagung tetap dimungkinkan, terutama di area yang masih mendapatkan cukup pencahayaan di bawah tegakan pohon,” jelasnya.
Pelaksanaan kegiatan ini akan dikoordinasikan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Maluku, bekerja sama dengan aparat kepolisia
Ia menekankan bahwa meskipun lahan pertanian di Ambon terbatas, kawasan seperti Rumah Tiga, Poka, dan Wayame tetap memiliki potensi sebagai daerah pertanian produktif.
Ia mengakui, Kota Ambon merupakan daerah konsumen dan belum sepenuhnya menjadi daerah produsen pangan. Namun, upaya pengembangan komoditas seperti jagung diharapkan bisa membantu mensuplai kebutuhan pangan lokal, meskipun sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah.
“Kita tidak punya lahan pertanian yang luas, tapi paling tidak ada kontribusi nyata bagi ketersediaan pangan di Kota Ambon. Sedikit lebih baik daripada tidak ada sama sekali,” tutupnya. (L06)