AMBON, Laskar Maluku.com – Pemerintah Kota Ambon dibawah pemerintahan Bodewin Wattimena dan Ely Toisutta memberikan perhatian kepada pentingnya kesadaran masyarakat menghindari kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon, sejuah ini telah melakukan sosialisasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kegiatan ini dilakukan semata-mata hanya untuk mengurangi tindakan kurang berprikemanusiaan kepada kaum perempuan dan anak-anak.

Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Kasus kekerasan yang terjadi didominasi oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan, sementara kekerasan seksual menjadi jenis kekerasan yang paling sering menimpa anak-anak di wilayah Kota Ambon. Pada wilayah ini, korban kekerasan seksual, umumnya dilakukan oleh orang-orang terdekat.

Dalam upaya menangani permasalahan tersebut, pihak Dinas terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kasus-kasus kekerasan. Dan jika hal itu ditemukan dalam lingkungan dan atau tempat lainnya hendak dilaporkan, baik kepada aparat penegak hukum maupun kepada tim pendamping.

Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak maupun kasus kekerasan seksual, masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk melaporkan. Upaya ini guna mengurangi efek jerah kata Kadis DP3AMD kota Ambonz Ibu Megy Lekatompessy ketika membawa materi di serambi gereja Santo Patrisius Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe kota Ambon Sabtu (21/6/25)

Fokus sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan selain di sekolah-sekolah, DP3AMD kota Ambon begitu gencar melaksanakan kegiatan serupa di berbagai desa, negeri, dan kelurahan yang ada di Kota Ambon.

LaskarMaluku

Belum lama ini,
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon, melaksanakan kegiatan serupa di Serambi Gereja Santo Patrisius Gunung Nona Ambon, melibatkan 98 peserta dari 132 yang terdata untuk ambil bagian pada kegiatan dimaksud.

Peserta terdiri kaum ibu, remaja dan anak-anak. Mereka terhimpun dari empat rukun yang berada di Stasi Santo Patrisius, termasuk melibatkan masyarakat dari tiga Rukun Tetangga atau RT/RW sekitar.

Stasi Santo Patrisius Gunung Nona, berada dibawah naungan paroki Santa Maria Bintang Laut Benteng Ambon.

RD Amandus Oratmangun dalam sambutannya menggemukan, kegiatan sosialisasi ini guna menjadikan kesadaran kepada warga kota Ambon untuk mengeleminir tindakan kejahatan Kekerasan terhadap kaum ibu dan anak; baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual.

Menurutnya, dalam pandangan masyarakat kalau kaum perempuan terkadang dianggap sebagai orang lemah.

“Saya mau tegaskan kepada kita yang hadir ikut kegiatan sosialisasi ini, bahwa yang kuat adalah wanita atau perempuan, karena para wanita adalah ibu dari kehidupan, kehidupan itu dimulai dari perempuan dan kalau kita tidak menjaga dan merawat para wanita maka kehidupan itu tidak akan ada kerena melalui perempuan ada adab, etika dan sopan santun yang diturunkan kepada generasi penerus: tidak ada ibu yang membiarkan anaknya untuk kurang ajar, tidak ada ibu yang membiarkan anaknya mengeluarkan kata makian, nakal dan sebagainya adan atau malas ke sekolah, kendati kadang cerewet tapi dia menghendaki anaknya menjadi anak orang baik, “Urai Amandus Oratmangun, Pastor Paroki Santa Maria Bintang Laut Benteng Ambon, memaparkan.

Dikesempatan itu, Ia mengajak para kaum ibu, remaja dan anak-anak hendaknya menjadikan kegiatan sosialisasi tersebut, sebagai ilmu pengetahuan yang mampu memproteksi dan atau mengeleminir kejahatan dan atau kekerasan lainnya. Langkah ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat, bahwa bentuk tindak kekerasan apapun dalam kehidupan rumah tangga sebaiknya dihindari.

“Sebagai Pastor Paroki dan penanggung jawab Stasi, saya mengapresiasi kegiatan dari DP3AMD berkomitmen untuk melanjutkan kampanye pencegahan kekerasan ini sebagai bagian dari upaya melindungi hak-hak perempuan dan anak di Kota Ambon, “ujar Man Oratmangun.

Sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaksanakan DP3AMD diharapkan berharap dapat mengurangi angka kekerasan dan melindungi perempuan dan anak-anak di Kota Ambon manise segala bentuk kekerasan apapun.
Bahwa penanganan kasus kekerasan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.

Sosialisasi materi kekerasan pertama disajikan oleh ibu Megy Lekatompessy selaku Kadis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa Kota Ambon, dan pemateri kedua berasal dari Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Masyarakat Desa Kota Ambon, Adriana S.M.Sakliressy dibekap oleh sejumlah stafnya. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan ditengah hujan deras yang mengguyur kota Ambon tetapi tidak mengurangi semangat para peserta yang ikuti kegiatan sosialisasi dimaksud. Dari 132 peserta yang terdata, namun yang ikuti sosialisasi hanya 98 orang peserta. Ketidakhadiran peserta lainnya lantaran cuaca ekstrem, sehingga puluhan lainnya tidak berkesempatan hadir. Kegiatan rencananya dilaksanakan pada pukul 15.00 WIT tetapi alami keterlambatan lantaran terhambat pada cuaca yang tidak mendukung. Kendati demikian, kegiatan sosialisasi berjalan dengan penuh antusias. (Andi Sagat)

LaskarMaluku