AMBON, LaskarMaluku.com – Saya adalah seorang mahasiswa Muslim yang memulai perjalanan akademik dari jenjang D3 lalu melanjutkan ke jenjang S1 di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) pada Program Teknik Sipil.

Saya datang dengan semangat belajar dan keyakinan, namun saya juga menyadari bahwa saya membawa identitas dan latar belakang agama yang berbeda.

“Alhamdulilah, perbedaan itu bukan menjadi penghalang, melainkan menjadi kekuatan,”demikian ungkapan hati Rosnini wanita berhijab hitam itu ketika diminta memberikan sambutan mewakili 57 yudisiawan dan yudisiawati pada acara Yudisium Sarjana Perdiode I tahun 2025 Fakultas Teknik Universitas Kristen Indonesia Maluku, yang dipusatkan di aula UKIM, Kamis (5/6/2025).

Dihadapan para dosen, orang tua dan rekan-rekannya, Rostini mengaku sangat diterima, dihargai dan dibimbing dengan penuh kasih oleh seluruh civitas akademika.

“Di kampus ini saya menemukan makna sejati dari toleransi, persaudaraan dan kebersamaan. Inilah nilai-nilai luhur yang tidak hanya membentuk kami sebagai sarjana tetapi juga sebagai manusia yang berjiwa besar,”ungkap Rosnini disambut tepuk tangan semua yang hadir.

Dirinya juga mewakili para yudisiawan dan yudisiawati menyampaikan limpah terima kasih kepada seluruh dosen dan staf Fakultas Teknik Sipil yang telah memberikan bimbingan dengan ketulusan, kesabaran dan dedikasi yang luar biasa.

“Saya mewakili teman-teman juga menyampaikan limpah terima kasih kepada ayah/ibu, papa/mama, atas kasih sayang, perhatian serta doanya untuk kami anak-anak selama perkuliahan. Semoga Tuhan selalu memberkati semua orangtua kami, agar mereka diberikan kekuatan, kesehatan dan umur panjang,”ungkapnya penuh haru seraya berpesan tetaplah rendah hati, jangan lupakan asal usul kita, dan jaga terus semangat persaudaraan serta nilai-nilai yang telah kita pelajari selama menempuh pendidikan di kampus tercinta ini. (L02)