AMBON, LaskarMaluku.com – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, SH., LL.M meminta kepada aparat keamanan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) memastikan jaminan keamanan bagi masyarakat di wilayah hukum Polres Maluku Tenggara.
Permintaan itu disampaikan, Gubernur Hendrik Lewerissa setelah menyikapi konflik antar pemuda di Landmark kota Langgur Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu dinihari sekira pukul 01.:10 WIT yang mengakibatkan dua orang tewas dan 16 orang lainnya luka-luka. Termasuk dari pihak aparat keamanan setempat.
Gubernur Maluku katakan, dirinya sangat menyangkan peristiwa tersebut, sekaligus mengucapkan turut berdukacita yang mendalam. Oleh karenanya, selaku gubernur Maluku meminta untuk meningkatkan keamanan dan memastikan kondisi keamanan terkendali dan kondusif.
“Yang pasti kami sangat sesalkan terjadi bentrok antar warga di Langgur Maluku Tenggara, apalagi bentrok itu menimbulkan korban jiwa dan korban luka-luka karena itu saya meminta kepada para aparatur keamanan untuk meningkatkan keamanan memastikan kondisi keamanan bisa terkendali dan kondusif agar masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasa, “pinta Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa kepada Media LaskarMaluku.com, usai dirinya menerima audiensi dari panitia Jalan Salib Hidup Oikumene (JSHO) di ruang kerjanya Senin (17/03/25) sore.
Hadir dalam audiensi itu, RD Amandus Oratmangun, selaku Pastor Paroki Santa Maria Bintang Laut, sekaligus sebagai Wakil Uskup Wilayah Kota Ambon, Ibu Saoda Tethool SH, Drs Titus Renwarin, M.Si, Selaku Penasihat Panitia JSHO, Ketua Panitia Jalan Salib Hidup Oikumene dan Relly Rosario Tahun 2025, Jemy Retob, M.Pd, Seksi Acara, Nn Ingrid Wermasubun, dan Nn Megi Taurutubunn dan Ketua Komsos Paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon, Andreas Sagat, S.Pd.
Gubernur Maluku meminta, agar peran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda menghimbau warganya untuk terlibat aktif memberikan pencerahan kepada warganya agar tidak saling dendam.
“Saya meminta kepada tokoh-tokoh agama tokoh masyarakat tokoh pemuda untuk juga menghimbau kepada warganya untuk juga terlibat aktif untuk memberi pencerahan kepada warganya dan paling kurang mengambil langkah-langkah yang nyata agar tidak terjadi aksi kekerasan atau balas dendam atau perkelahian diantara bersama warga masyarakat di sana, ” pinta Gubernur Hendrik Lewerissa yang juga ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Maluku ini.
Konflik antar kelompok pemuda di kawasan itu, bukan pertama kalinya tetapi silih berganti. Terkesan Aparat Keamanan tak berdaya menghadapi ulah kelompok ini.
Kondisi ini jika dibiarkan dan/atau terus dipelihara maka pasti berdampak pada lesunya investasi bagi kabupaten Maluku tenggara maupun kota Tual. Apalagi Maluku Tenggara kata Gubernur Lewerissa, memiliki destinasi pariwisata yang sangat luar biasa, yang dapat menarik wisatawan manca negara dan Demostika berkunjung kesana.
“Saya sesalkan karena ini Maluku Tenggara ini kan sebenarnya adalah destinasi wisata dan gangguan-gangguan stabilitas keamanan seperti itu justru merusak atmosfer pariwisatanya Maluku dan di Kabupaten Maluku Tenggara, “ingat Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa SH.,LL.M
Untuk itu, dirinya meminta kepada aparat keamanan, baik Polri maupun TNI dari tiga matra agar ikut menciptakan situasi aman dan kondusif bagi kepentingan masyarakat di Maluku Tenggara. (L05)