AMBON LaskarMaluku.com – Direktur Utama Bank Maluku dan Maluku Utara, Syahrizal Imbar menegaskan, proses penghentian sementara sistem digital BI-Fast untuk melindungi dana nasabah dan aset milik bank. Langkah itu dilakukan menyusul beberapa perbankan nasional yang menggunakan sistem serupa, dibobol oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Mesti begitu, keunggulan dan kelemahan dari sistem ini tetap menjadi bahan evaluasi, dan pada gilirannya bank Maluku dan Maluku Utara tetap aman hingga sampai pada proses BI-FAST beroperasi kembali pada Sabtu 25 Oktober 2025, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke – 64.

“Kenapa kita tutup dulu BI Fast ? Karena untuk melindungi dana nasabah, lantaran pada lima bulan lalu, banyak perbankan nasional dibobol BI Fast-nya, dan Bank Maluku dan Maluku Utara tidak dibobol, dan kita hentikan sementara untuk memastikan jangan sampai kita juga menjadi target pembobolan. Justru kita harus melindungi dana nasabah dan juga aset bank plat merah ini.

Penegasan itu disampaikan Syahrizal Imbar, kepada awak media, sekaligus memberikan klarifikasi terkait dengan pemberitaan salah satu media online, dengan judul “Pembayaran Fiktif BI-Fast Pasca Eror Mengalir ke Siapa ? Publik Desak OJK, Kejaksaan Sidik”

Media massa adalah kekuatan demokrasi, yang tentu dihargai karyanya tetapi setidaknya etika dan pedoman jurnalistik harus dikedepankan dalam sebuah karya jurnalis.

“Saya sangat menghormati media, jadi tidak ada masalah tapi tentu media punya kode etik yang jadi pedoman jurnalis, tapi sayangnya kadang menulis tanpa konfirmasi, tanpa berimbang tapi tidak mengapa, pada dasarnya kami menghormati dan menghargai untuk BI Fast kan kita sudah buka hari ini (Sabtu, 25/10/25), “kata Syahrizal Imbar disela-sela semarak ke 64 tahun HUT Bank plat merah milik pemerintah provinsi Maluku dan Maluku Utara ini.

Semarak HUT Bank Maluku Malut ke-64 yang dirangkai dengan jalan sehat serta undian menarik lainnya

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Maluku, sekarang dikenal sebagai Bank Maluku Malut, diresmikan pada 25 Oktober 1961. Pada awalnya, bank ini didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku.
Pendirian: 25 Oktober 1961
Nama awal: PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku
Perubahan badan hukum: Pada tahun 1998, berubah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas.
Perubahan nama: Pada tahun 2013, namanya diubah menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara.

Sejauh ini, Bank Maluku-Malut kini memiliki 70 kantor layanan, terdiri dari 20 kantor cabang, 25 cabang pembantu, dan 25 kantor kas, yang tersebar di seluruh Maluku dan Maluku Utara. Dan didukung 743 pegawai profesional baik provinsi Maluku dan provinsi Malut.

Tak hanya memperluas jangkauan, bank juga mempercepat langkah digitalisasi.

“Kami telah meluncurkan Qrusti, sistem internal untuk memperkuat layanan digital, dan membuka layanan BI-FAST untuk mempercepat serta mengamankan transaksi nasabah,” kata Syahrizal.

Langkah digitalisasi ini dinilai strategis di tengah meningkatnya ancaman kejahatan siber.

“Keamanan nasabah adalah prioritas kami. Dengan BI-FAST, seluruh transaksi kini lebih cepat, aman, dan transparan,” tandas Syahrizal Yanga adalah mantan BUMN Bank Mandiri ini.

Dari sisi tata kelola, Bank Maluku-Malut menerapkan sistem pengawasan berlapis. Mulai dari Satuan Pengawasan Internal, Dewan Komisaris, Direktur Kepatuhan, hingga pengawasan eksternal oleh OJK, Bank Indonesia, Akuntan Publik, dan PPATK.
“Transparansi dan kepatuhan menjadi fondasi utama kami,” imbuh Syahrizal.

Momentum ulang tahun ke-64 ini juga menjadi ajang refleksi perjalanan panjang Bank Maluku-Malut sebagai mitra strategis pembangunan daerah.

Dalam sambutannya, Syahrizal Imbar menyampaikan bahwa bank daerah ini berhasil menjaga kinerja positif selama lima tahun terakhir.

“Rata-rata pertumbuhan laba kami mencapai 23 persen dalam lima tahun terakhir. Ini hasil kerja keras seluruh pegawai dan kepercayaan para pemegang saham serta nasabah,” ujar Syahrizal.

Hingga September 2025, total aset Bank Maluku-Malut mencatatkan rekor tertinggi dengan pertumbuhan 23 persen, melampaui rata-rata nasional. Modal perusahaan kini mencapai Rp 30 triliun, dengan 93 persen saham dimiliki oleh pemerintah daerah di Maluku dan Maluku Utara, serta 7 persen oleh Bank DKI.
“Dukungan pemerintah daerah dan OJK sangat berperan dalam memperkuat posisi modal inti kami,” tambah Syahrizal.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, manajemen juga berencana membangun kantor pusat baru di Ambon, untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan kerja.

“Gubernur Maluku sangat mendukung rencana ini. Dengan pertumbuhan organisasi yang pesat, kami butuh fasilitas yang lebih representatif,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten I Sekda Maluku, Djalaludin Salampessy, memberikan apresiasi atas kontribusi bank daerah tersebut.

Bank Maluku-Malut adalah aset daerah yang harus kita jaga bersama. Bank ini telah banyak berperan dalam memperkuat ekonomi masyarakat kepulauan,” ujarnya.

Dengan semangat inovasi dan kebersamaan, Bank Maluku-Malut menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh sebagai bank daerah berdaya saing tinggi, berorientasi pada pelayanan publik, dan menjadi motor penggerak ekonomi di wilayah timur Indonesia.

Kemeriahan ke-64 Bank Maluku dan Malut di rangkaian dengan jalan santai yang melibatkan ratusan pegawai, nasabah, dan warga termasuk insan pers. Suasana tampak antusias mengikuti jalan santai yang menandai dimulainya perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Bank Maluku-Malut. Momentum ini menjadi simbol kebangkitan dan optimisme baru bagi bank kebanggaan masyarakat Maluku dan Maluku Utara.

Acara dibuka langsung oleh Direktur Utama PT Bank Maluku-Malut, Syahrizal Imbar, yang mengibaskan bendera start di depan kantor pusat bank untuk kegiatan awal jalan santai.

Rute jalan santai melewati Jalan Yan Pais dan Jalan Ponegoro sebelum kembali ke titik awal, diiringi suasana kekeluargaan yang hangat.
Turut hadir Asisten I Sekda Maluku Djalaludin Salampessy mewakili Gubernur Maluku, Kepala OJK Provinsi Maluku, serta sejumlah pejabat daerah baik provinsi maupun perwakilan Pemerintah kota Ambon dan mitra perbankan.

Setelah jalan santai, langit Ambon dihiasi pelepasan balon berwarna biru dan putih sebanyak 64 balon, sebagai tanda harapan baru bagi masa depan Bank Maluku-Malut. (L05)