AMBON, LaskarMaluku.com – Panitia Dies Natalis Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang ke-62 telah menggelar kegiatan “PEMILIHAN DUTA KAMPUS UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2025.”

Kegiatan pemilihan Duta Kampus Universitas Pattimura ini, diikuti oleh 14 peserta, utusan dari berbagai fakultas di lingkungan Unpatti Ambon. Ke- 14 peserta ini, terdiri dari tujuh (7) peserta perempuan dan tujuh (7) peserta pria.

LaskarMalukuLaskarMaluku

Kegiatan itu, dilaksanakan di lantai Empat (4) Fakultas Sains dan Teknologi dalam rangka menyemarakan suasana Dies Natalis Unpatti ke 62. Tapi hakikat digelarnya, pemilihan “Duta Kampus Unpatti” adalah untuk mencari potensi dan bakat yang dimiliki setiap mahasiswa yang ikut dalam konteks dimaksud.

Terdapat berbagai pertanyaan yang disiapkan panitia pelaksana untuk mengukur kompetensi dari setiap peserta. Secara umum dari cara memperkenalkan diri dan menjawab setiap pertanyaan yang dibacakan oleh pembawa acara dan atau host, MC (Master of Ceremony) dijawab dengan baik. Kendati ada juga peserta yang menjawab tidak sesuai dengan jawaban, bahkan ada yang samasekali tidak bisa menjawab, hingga pingsan. Peserta no empat (4) atas nama Astrid Angraeni dari Fakultas Pertanian,

LaskarMalukuLaskarMaluku

Sesi kedua, memperagakan Bakat dan talenta peserta.

Diawal memulai terdapat peserta yang alami cidera yakni dari Fakultas Sains dan Teknologi atas nama, Theresye Teofanie Abigael Dompeipen (FST). Kendati begitu’ dia bangkit dan tetap diberi kesempatan oleh panitia untuk melanjutkan kemampuan bakatnya.

Satu hal yang menjadi catatan dari kegiatan ini sendiri, meski Unpatti memiliki Fakultas kedokteran, tapi di kegiatan ini sendiri tidak tersedia tim medis. Terpantau dua peserta yang alami cidera maupun yang alami sakit, ditangani apa adanya.
Kondisi ini tentu sangat disayangkan. Kedepan ada tim medis yang siapkan untuk semua kegiatan yang memerlukan tenaga ekstra.

Salah satu peserta, meriang kesakitan diatas panggung karena cidera tangan, ditangani panitia apa adanya. Setelah itu berusaha bangkit dan tampil kembali dan memamerkan kemampuannya.

Peserta yang mengalami cidera

Sebelumnya dari cara memperkenalkan diri dan menjawab pertanyaan dari panitia, Tofanie Abigael termasuk peserta yang memiliki publik speaking cukup baik. Namun semuanya menjadi penilaian dari tim juri. Ia bisa diandalkan, kata salah satu panitia, tetapi semua sangat tergantung dari perolehan nilai yang dikumpulkan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Nur AIDA Kubangun dalam sambutannya katakan, Unpatti memiliki jumlah mahasiswa mendekati puluhan ribu orang tetapi yang mengikuti konteks Duta Kampus ini’ hanya 0′ 0 sekian persen. Ini artinya berbanding terbalik dengan harapan kita.

“Lantaran hanya diikuti oleh 14 peserta sementara mahasiswa kita di Kampus ini puluhan ribu mahasiswa, tidak sesuai yang kita inginkan bersama, “kata Kubangun, Warek Tiga Bidang Kemahasiswaan.

Harapan besar pihaknya sebagai pimpinan universitas, semoga para dewan juri dapat memberikan motivasi dengan sportivitas yang positif, kepada anak-anak kami sehingga dalam kegiatan ini bukan saja mereka bisa berlomba dalam tingkat universitas ini. Tetapi juga bisa keluar semoga bisa dipersiapkan di tingkat provinsi, regional nasional, bahkan hingga internasional.

“Itu doa kami, semoga kegiatan pemilihan duta kampus tahun 2025 ini, bisa berjalan dengan lancar dan bisa menghasilkan duta-duta terbaik di Universitas yang kita cintai bersama ini, “Harap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Nur Aida Kubangun dalam sambutannya.

Kegiatan duta kampus ini, panitia menghadirkan tiga team juri; masing-masing:

  1. Ibu Septi Widya Astuti Soissa S.P M.Si, dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku
  2. Prof Dr, Netelda Timisela, SP. M.P Dosen Fakultas Pertanian.
  3. Ibu Cyntia Petra Haumahu, M.PSi dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Unpatti Ambon.

Meski demikian, dari penilaian dewan juri dan ketiganya memutuskan berdasarkan nilai dan atau angka terbanyak dan berhak mendapatkan gelar duta Kampus Unpatti tahun 2025 yakni pasangan Gidion Bastian dari Fakultas Hukum dan Putri Nurul Aien Amura dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sedangkan Duta
Kampus favorit -atas nama Faith jedidjah Sahumena dari Fakultas Hukum. (Ansa)