AMBON, LaskarMaluku.com – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Ambon Christian Tukloy menjelaskan, Forum Konsultasi Publik MPP dan Temu Investasi merupakan wadah bagi penyelenggara layanan dan masyarakat untuk bertukar pikiran, menyampaikan masukan, saran, dan kritik, sehingga pelayanan publik dapat terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, penyelenggaraan FKP ini juga sebagai salah satu syarat permohonan peresmian Mall Pelayanan Terpadu di Kota Ambon.
“Penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik ini memang sudah diarahkan oleh Menpan-RB, itu sebagai salah satu syarat yang harus dimasukkan juga dalam permohonan peresmian MPP,”ujarnya kepada media, Kamis (21/08/2025).
Untuk peresmian Mall Pelayanan Publik (MPP), selain penyelenggaran FKP ini, pihaknya juga perlu menyiapkan Standar Pelayanan (SP), Standar Operasional Prosedur (SOP), dan dokumen pendukung lainnya.
“Dokumen-dokumen ini memastikan pelayanan publik yang diberikan berkualitas, efisien, dan sesuai standar,”ungkapnya.
Menurutnya, Temu Investasi yang digelar bersamaan dengan FKP ini bertujuan untuk mendukung peningkatan iklim investasi di Kota Ambon.
“Temu investasi dapat membantu meningkatkan kesadaran dan minat investor terhadap peluang investasi yang ada, serta memfasilitasi proses investasi di kota ini,”ungkapnya.
Dengan adanya temu investasi, pemerintah Kota Ambon dapat menarik lebih banyak investasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita ketemu sama-sama, agar kita dapat berbicara, merancang, dan mengetahui keinginan pengguna seperti apa? supaya kita rancang ini baik sistemnya, mekanisme perizinan dan sebagainya akan kita bicarakan, kita rumuskan seperti apa, kita tetapkan dengan regulasi yakni Peraturan Daerah (PERDA),”jelasnya.
Diakuinya, sebagai Kota Jasa, Ambon akan menyediakan berbagai jenis jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, baik lokal maupun internasional. Kota jasa dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Karena investasi kita di Ambon ini masih di angka Rp 400 -500 Miliar, masih mencari investasi, ini kan ke depan kota jasa seperti Ambon ini kan, untuk pertumbuhan ekonomi, hubungan yang paling utamanya ya investasi, penanaman modal yang kemudian akan berdampak pada lapangan kerja, pengurangan angka kemiskinan dan sebagainya,”tutupnya(L06)
