AMBON, LaskarMaluku.com – Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya sensus ekonomi sebagai upaya membangun generasi muda sadar ekonomi di daerah itu.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti Prof Dominggus Malle, di Ambon, Senin (15/9/2025) mengatakan pentingnya mengubah cara pandang terhadap statistik. Menurut dia, data tidak sekadar deretan angka, melainkan informasi yang memberi pemahaman mendalam, sekaligus dasar pengambilan keputusan yang tepat.
“Mahasiswa harus lebih kritis membaca data, baik dalam konteks sensus maupun riset lapangan. Akurasi data menjadi penting, sebab seringkali masyarakat kurang terbuka dalam memberikan informasi pendapatan, tetapi lebih jujur menyebutkan pengeluaran. Data pengeluaran bisa menjadi pintu masuk untuk memperkirakan kondisi ekonomi rumah tangga secara lebih objektif,” katanya.
Prof. Malle juga menyoroti fenomena sosial di Maluku, dimana sebagian masyarakat masih nyaman dengan berbagai bentuk bantuan. Menurut dia, pola pikir tersebut berakar dari kebiasaan masa lalu yang hingga kini masih mempengaruhi cara masyarakat menyikapi pembangunan.
Selain itu, kata dia, perkembangan era digital menambah tantangan baru dalam literasi statistik. Banyak informasi di media sosial yang beredar tanpa dasar data valid, sehingga masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menarik kesimpulan.
“Melalui edukasi ini, mahasiswa diharapkan menjadi agen literasi statistik yang mampu menyaring informasi, mengedukasi masyarakat, serta menjadikan data sebagai landasan kebijakan dan program pembangunan,” ujar Prof Malle.
Sementara itu Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Maluku Pauline Garpersz mengatakan sensus ekonomi memiliki peran penting bagi mahasiswa karena dapat membuka wawasan mereka tentang kondisi nyata perekonomian masyarakat, mulai dari pola konsumsi, pendapatan, hingga perkembangan usaha di berbagai sektor.
Melalui data sensus, mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis dan terampil dalam menganalisis informasi, sehingga tidak hanya memahami angka sebagai deretan statistik, tetapi juga melihat maknanya bagi pembangunan.
Pada era digital yang sarat dengan informasi tanpa dasar valid, sensus ekonomi membantu mahasiswa membangun kesadaran literasi data agar mampu menyaring, memverifikasi, dan melawan penyebaran hoaks.
Selain itu pemahaman terhadap hasil sensus juga memperkuat kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang kini menuntut kemampuan analisis data di berbagai bidang.
“Lebih jauh lagi mahasiswa dapat memanfaatkan data sensus untuk mengidentifikasi potensi daerah, peluang usaha, maupun tantangan pembangunan, sehingga peran mereka sebagai agen perubahan dan penggerak pembangunan daerah dapat semakin nyata,” tuturnya. (L05)