AMBON, LaskarMaluku.com – Prof. Dr. Julius Ary Mollet, SE, MBA, MTDev, Dip.LED, Ph. Dari Universitas Cendrawasih Papua Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengatakan, Focus Group Discussion (FGD )yang digelar adalah Riset kolaborasi antara Universitas Cendrawasih, Universitas Papua, Universitas Pattimura, Universitas Khairun yang didukung riset Institut Bank Indonesia.

Kegiatan ini kerja sama antara Univerisitas Pattimura Universitas Papua dan Beberapa perguruan tinggi lainnya menggelar Focus Group Discussion(FGD) terkait Strategi pembangunan berkelanjutan melalui energi terbarukan di wilayah Papua dan Maluku eksplorasi regulasi dan kebijakan insentif

Riset kajian mengenai Energi Alternatif terbarukan merupakan bagian dari kerjasama dengan Bank Indonesia sebagai pemberi dukungan financial.

Ia menjelaskan yang dilihat tadinya adalah pemetaan potensi -potensi yang akan bisa dikembangkan untuk energi terbarukan.Konsep energi terbarukan harus mengarah kepada atau yang disebut pembangunan berkelanjutan

Menurutnya, ada 3 aspek yang dilihat pada pembangunan berkelanjutan
Salah satunya,bukan ekonomi saja, tetapi lingkungan dan terpenting inklusif bagaimana keterlibatan dari masyarakat,.dan dari hasil temuan yang kita lihat, salah satu pendekatan yang kita gunakan yaitu gatering data.

“Gatering data yang digunakan dari stakeholder yang dari akademisi, Direktur manager PLN, Pemda, NGO dan tokoh agama.Pasalnya tokoh agama penting, karena apa yang kita lakukan harus diketahui oleh masyarakat,”tuturnya

Dengan adanya kegiatan ini, dirinya berharap kedepan bisa melihat kebijakan strategis yang berkaitan dengan pengembangan energi alternatif yang ada di Papua dan di Maluku

,”Jadi masukkan yang paling besar adalah bagaimana kita melibatkan peran masyarakat, memang tugas energi atau listrik itu bukan tugas PLN saja tetapi pemerintah juga harus ada di situ dan juga masyarakat,”ujarnya

“Dari pemaparan yang telah di sampaikan Kajian ini harus terus di dorong, sampai di pemerintah pusat dan daerah, bukan hanya sebatas yang digelar saat ini,” Harapnnya (06)