AMBON LaskarMaluku.com – Politeknik Negeri Ambon mewisudakan sebanyak 878 mahasiswa Program D3 dan Sarjana Terapan, Sabtu (28/12/2024) di aula kampus Polnam, Wailela Ambon.
Para wisudawan angkatan XIX ini telah menyelesaikan studi selama tiga tahun pada program D3 dan empat tahun untuk program D4.
“Saya sangat yakin, lulusan Politeknik Negeri Ambon akan berjalan dengan kepala tegak memasuki dunia kerja dan siap berkontribusi bagi pembangunan masyarakat,”demikian disampaikan Direktur Politeknik Negeri Ambon (Polnam) Dady Mairuhu,ST.MM dalam sambutannya.
Dirinya mengaku mendapat laporan ada beberapa lulusan Polnam yang sudah ditahan untuk bekerja di perusahaan tempat PKL atau magang.
“Selamat untuk mereka yang sudah bekerja,”ungkapnya bangga.
Alumni yang masih memasuki masa mencari kerja, menurutnya bukan turun pangkat, tetapi sebuah fase kehidupan memutuskan akan berjalan dengan kepala tegak ataukah akan menunduk.
“Harapan kami kerja sama dan kolaborasi yang telah kita laksanakan selama ini dapat terus berjalan dengan baik, bahkan berkembang ke arah yang lebih luas demi mewujudkan Maluku emas di tahun 2045,” harap Maihuru.
Dirinya mengakui banyak capaian diraih tahun ini, salah satunya dengan dibukanya 1 program studi baru D4 Akuntansi Perpajakan yang akan menerima mahasiswa baru pada tahun akademik 2025/2026.
“Program studi tersebut sangat prospektif, karena lulusannya bisa bekerja di mana saja dan di bidang apa saja, bahkan membuka pekerjaan bagi orang lain dengan membuka kantor konsultan pajak,”jelasnya seraya menambahkan, semua perusahaan industri, maupun organisasi membutuhkan staf pajak yang handal, sehingga melalui forum ini saya minta izin untuk mempromosikan program studi baru, akuntansi perpajakan.
Bangun Maluku Berdasarkan Kekhasan Geografis
Pada kesempatan itu juga, orang nomor satu di Polnam ini mengatakan bahwa kondisi geografis Maluku yang merupakan wilayah kepulauan, mengakibatkan kebutuhan masyarakat yang berbeda terhadap teknologi bila dibandingkan dengan wilayah kontinental seperti di pulau Jawa.
“Di Maluku, hampir semua warga pernah tumpangi speedboat dan transportasi laut lainnya. Untuk itu, lulusan Politeknik Negeri Ambon harus bisa membantu pemilik speedboat untuk pemeliharaan dan perbaikan,” ujar Mairuhu.
Begitu juga pada wilayah pulau-pulau kecil yang tidak memiliki akses listrik. Polnam menurut Mairuhu, harus bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan listrik secara mandiri, menggunakan tenaga surya atau tenaga air (mikrohidro).
“Bangun Maluku berdasarkan kekhasan geografis merupakan visi Politeknik Negeri Ambon. Sudah cukup lama Maluku terus tertinggal dan termasuk Provinsi termiskin. Orang akan bertanya di mana peran Politeknik. Bikin apa saja?. Ini bukan sekadar pertanyaan, tapi sebuah tantangan bagi seluruh civitas akademika Politeknik Ambon,” ujarnya.
Dady Mairuhu menjelaskan, saat ini, Politeknik Negeri Ambon terus berupaya menjawab kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Meski dengan sumber daya yang terbatas, tetapi sudah cukup banyak yang dilakukan. Diantaranya, berbagai program desa binaan, ekosistem kemitraan, matching fund serta beberapa program lainnya.
Wisuda XIX Politeknik Negeri Ambon diikuti dengan orasi ilmiah dari Dr Arthur Reinaldo Tanihatu, S.E, M.SA, CSRA. (L05)