LASKAR – Kunjungan kerja Delegasi Maluku khususnya Kota Ambon dan Kabupaten MTB dalam Festival World Proef 2018 membuahkan hasil.
Senin 2 Juli 2018, bertempat di Provincie Huise ditandatangani Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili Walikota Ambon, Richard Louhenapessy  dan Bupati Maluku Tenggara Barat, Petrus Fatlolon.
Kedua pemimpin daerah ini bersama Pemerintah Kerajaan Belanda yang dihadiri Wakil Gubernur Gelderland terkait kerjasama Government to Government (G2G) di bidang bisnis dan investasi dalam konteks public to private committion khususnya di sektor energy terbarukan dan pengelolaan sumber daya air.
Investasi ini melibatkan Perusahaan Nextra Technology – Siemens yang bergerak di bidang pengelolaan waste of energy dan Perusahaan Engeldot yang bergerak di bidang penyediaan air bersih.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dapat diwujudkan atas dukungan dan koordinasi intens dari Ketua Komite Tetap Pengembangan Investasi Dalam Negeri KADIN Indonesia Reza.V. Maspaitella yang juga adalah putera daerah Maluku didukung sepenuhnya oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda yang diwakili oleh Wakil Dubes Fikry Cassidy beserta para pejabat Kedubes RI untuk Kerajaan Belanda.
Penandatanganan Nota Kesepahaman diawali dengan presentasi dari Pemerintah Kerajaan belanda yang diwakili oleh kepala divisi perencanaan dan investasi provincie gelderland Susan van Boxtel terkait prioritas kerjasama ekonomi dan investasi serta berbagai potensi yang ada di provincie Gelderland.
Diharapkan, setelah mengenal berbagai potensi yang ada, akan ditindaklanjuti dengan kerjasama prioritas pembangunan ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Belanda.
Wakil Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Fikry Cassidy disela-sela Diskusi Lepas mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kota Ambon dan Kabupaten MTB dengan Pemerintah Provincie Gederland yang melibatkan kedua perusahaan di bidang waste energy dan air bersih adalah hal penting karena terkait pelayanan publik bagi masyarakat dengan memanfaatkan energy dari pembakaran sampah.
“Provinsi Maluku terdiri dari kepulauan sehingga membutuhkan suplay energy listrik yang besar. Hal ini sesuai dengan Target Energi Listrik Nasional sesuai arahan Bapak Presiden RI yaitu sebesar 35 ribu Mega Watt,” tandasnya.
Acara dilanjutkan presentasi delegasi Republik Indonesia diawali BKPM RI yang dihadiri oleh Deputi Direktur IIPC London, Theopita I. Tampubolon yang mempresentasikan arah kebijakan pembangunan secara nasional dan dukungan BKPM RI terkait kerjasama antar Negara.
Selanjutnya presentasi dari Perwakilan KADIN Indonesia Reza Maspaitella terkait gambaran potensi wilayah Kota Ambon dan Kabupaten MTB, serta kesiapan kerjasama dengan para pengusaha yang ada di Belanda pada umumnya dan khususnya di wilayah Provincie Gelderland.
Presentasi delegasi Republik Indonesia ditutup oleh IWAPI Indonesia yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum Maudy Pattinama yang juga Srikandi asal Maluku terkait peran Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia dalam bidang ekonomi dan dunia usaha yang siap memberikan kontribusi secara nasional termasuk dukungan kerjasama yang akan dilaksanakan oleh Pemkot Ambon dan Kabupaten MTB dengan Provincie Gelderland.
Turut hadir pada pertemuan dimaksud sejumlah pengusaha asal Belanda yang tertarik untuk bekerjasama dan sementara berkoordinasi lebih lanjut, untuk turut serta membangun Ambon dan MTB serta Maluku secara umum. (JA1)