Bupati KKT Petrus Fatlolon, SH,MH saat memberikan sambutan, Minggu (26/07/2020) di gereja Olilit Timur usai Perayaan Ekaristi |
LASKAR – Kendati virus corona belum berakhir, namun seiring dengan penerapan new normal life di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, maka sesuai kesepakatan investor Blok Masela yang ada di Jepang, Menteri ESDM, Kepala SKK Migas, Managemen Inpex di Jakarta, Bapak Gubernur Maluku dan Bupati Kepulauan Tanimbar melalui vicon 3 minggu yang lalu, telah disepakati agar Blok Masela kembali berjalan.
“Meskipun virus corona ini belum berakhir tetapi langkah-langkah persiapan beroperasinya Blok Masela segera dimulai. Pekerjaan Amdal yang masih tersisa 30 % kita minta untuk segera dilanjutkan supaya bisa dimulai dengan tahapan-tahapan lainnya yaitu penyediaan lahan dan pekerjaan konstruksi pembangunan seluruh fasilitas LNG Blok Masela,”demikian disampaikan Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, SH,MH, saat memberikan sambutan di Gereja Olilit Timur, Minggu (26/07/2020) usai perayaan ekaristi dalam rangka HUT Santa Anna Pelindung Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI).
Lantaran itu, kata Fatolon Pemerintah Daerah KKT merasa bertanggungjawab untuk segera mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) orang Tanimbar sesuai dengan kebutuhan Blok Masela.
Pemda KKT Siapkan SDM
Menurutnya, sejak 3 tahun lalu Pemda KKT telah mengirim anak-anak Tanimbar untuk kuliah di Politeknik Energy dan Mineral (PEM ) Akamigas Cepu dan pada minggu kemarin anak-anak Tanimbar lulusan pertama sudah diwisudakan.
“Mereka ini akan kita magangkan di Blok-blok Migas di luar Maluku. Kemudian setelah Blok Masela beroperasi mereka akan dikembalikan ke Tanimbar untuk bekerja di Blok Masela,”ungkap Fatlolon.
Ditambahkan, pada tahun ini tahun ajaran 2020/2021 Pemda KKT telah selesai melakukan seleksi penerimaan mahasiswa baru PEM Akamigas Cepu dan kuota yang diberikan sebanyak 15 orang.
“Namun melalui kepala BKD ESDM kami meminta untuk menambahkan kuota menjadi 35 orang mahasiswa. Mereka ini akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah bukan saja uang semester tetapi Pemda KKT menyiapkan biaya asrama, biaya makan minum dan seluruh kebutuhan sepanjang awal kuliah sampai wisuda dengan anggaran Rp 74 juta per orang per tahun,”jelas Fatlolon seraya menambahkan, orang tua hanya menyiapkan keperluan pribadi seperti pulsa untuk komunikasi
Orang nomor satu di Bumi Duan Lolat ini mengakui dari siswa yang menjalani seleksi ada banyak putra-putri Olilit.
“Saya dapat informasi dari hasil seleksi ternyata anak-anak Olilit pintar-pintar karena hasil seleksi juga nilainya bagus-bagus semua. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan mengirimkan mereka ke Cepu untuk mengikuti program perkuliahan beasiswa tersebut,”harapnya. (L03)