Share
LASKAR – Setelah melakukan koordinasi dengan Kementrian Sosial di Jakarta, Kamis (06/02/2020) lokalisasi Tanjung Batu Merah resmi ditutup oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy.
Hasil verifikasi data oleh tim Kemensos dan pendamping LKS terdapat 110 perempuan yang bekerja di lokalisasi ini, 25 orang diantaranya bekerja sebagai pramusaji. 
Dari jumlah tersebut beberapa diantaranya sudah lebih dulu pulang ke daerah asalnya, dan tersisa 52 orang yang akan dipulangkan oleh Pemkot Ambon ke daerah asalnya masing-masing.
Proses penutupan lokalisasi Tanjung Batu Merah disaksikan perwakilan Kementerian Sosial RI, Forkopimda Kota Ambon, Para tokoh Agama, Para Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon sekaligus ditandai dengan penandatanganan deklarasi penutupan dan penyerahan bantuan kepada penerima manfaat.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, kebijakan sosial yang diambil tentunya memiliki dampak. Alasan penutupan lokalisasi ini merupakan kebijakan nasional sebagai upaya untuk menjaga lingkungan dimana lokalisasi itu berada agar bisa berkembang sama seperti lingkungan lainnya. 
Selain itu juga dampak lain, lingkungan sekitar dapat terhindar dari kemungkinan tersebarnya virus-virus yang berimplikasi negatif bagi kesehatan. “Alasan lainnya adalah kepentingan pembinaan lingkungan bagi anak-anak yang tumbuh dan berkembang disekitar lokalisasi ini,”ungkapnya Walikota Ambon. 
Ris-sapaan akrab Louhenapessy berjanji tidak akan menutup mata terhadap dampak dari kebijakan yang diambil hari ini”tegas Walikota seraya menambahkan, penutupan lokalisasi ini akan terus dikawal sampai para PSK dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Paling tidak diserahkan kepada Dinas Sosial daerah masing masing dengan disertai berita acara penyerahan.
Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial RI, Drs. Waskito Budikusumo,M.Si ditempat yang sama sampaikan, setelah penutupan lokalisasi ini Kementerian Sosial RI akan memonitor dan bekerjasama dengan daerah asal PSK agar kehidupan mereka bisa lebih baik lagi.
Sekretaris Kota (Sekkot), A.G. Latuheru selaku ketua tim koordinasi penutupan lokalisasi katakan, Komitmen Pemerintah dalam upaya penutupan lokalisasi prostitusi di Indonesia bukan sekedar wacana, ini dibuktikan dengan telah ditutupnya 160 lokalisasi termasuk lokalisasi prostitusi Tanjung Batu Merah. (L01)