Share
LASKAR AMBON – Meski Pemkot Ambon sebagai pemegang saham terbesar kedua, tetapi soal-soal teknis apalagi terhadap kasus yang berhubungan dengan isu fitnah dan pembunuhan karakter yang mewarnai penanganan hukum dalam kasus Bank Maluku dan Maluku Utara, sangat dihindari Walikota, Richard Louhenapessy.  
Baginya, selentingan mengenai adanya dana yang mengalir ke anggota DPRD Maluku, bukan sesuatu yang perlu dipikirkan. Bahkan, untuk soal yang satu ini, Richard tak ambil pusing sebab akan dikuasai oleh energy negatif.
“Saya berusaha selalu dengan energi positif dan sama sekali tidak ingin bicara pribadi per pribadi dalam kasus Bank Maluku dan Maluku Utara ini,” tegasnya kepada Koran Laskar saat dihubungi kemarin.
Menurutnya, kendati sebagai pemegang saham terbesar kedua, pihaknya tidak tahu-menahu tentang aliran dana ke anggota DPRD.
“Itu sangat teknis dan saya tidak tahu apa-apa. Marilah berpikir positif, dan bukan bicara pribadi per pribadi. Memang ada saham Pemkot Ambon disitu dan sudah dibicarakan dalam RUPS. Jadi sekali lagi saya katakan ini bukan kita bicara soal pribadi-pribadi,” ungkapnya. (LR)