Share

LASKAR – Malaria telah lama menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, tak terkecuali Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total kasus malaria di Indonesia mencapai 94.610 kasus pada 202

Kasus malaria pada 2021 turun 58,2% dibandingkan pada tahun sebelumnya mencapai 226.364 kasus. Jika dilihat trennya, sejak 2018 kasus malaria yang terjadi di Indonesia cenderung menurun.

Meskipun demikian, kasus malaria sempat meningkat pada 2019 mencapai 250.628 kasus.  Kemudian, kasusnya menurun pada 2020 dan kembali menurun pada 2021.

Ungkap Kepala dinas Kesehatan Kota Ambon, dr. Wendy Pelupessy kepada media, Sabtu (17/9/2022)

“Kita patut bersyukur karena  saat ini, Ambon masih bebas malaria dan Kota Ambon juga perolehan sertifikat sebagai kota bebas malaria pada Mei 2022 lalu, masih dipertahankan. Namun tidak menutup kemungkinan, akan ada kasus-kasus impor, yang bukan terjadi di Kota Ambon,”ungkapnya.

Dikatakan, kalau kasus lokal Kota Ambon bebas, hanya saja kemungkinan bisa saja ada kasus-kasus impor yang bukan terjadi di Kota Ambon.

“Tapi bisa saja kalau ada kasus-kasus yang impor, yang bukan terjadi di Kota Ambon  tapi kalau kasus lokal, kita bebas,”ujar Wendy

Diketahui, Pemerintah Kota Ambon berupaya mempertahankan status sebagai daerah bebas Malaria. Status yang disandang sejak 31 Mei 2022 lalu, berdasarkan sertifikat Eliminasi Malaria yang diberikan oleh Menteri Kesehatan RI pada puncak peringatan Hari Malaria Sedunia di Mandalika, Provinsi NTB.

Bahkan sebagai tindaklanjutnya, Pemkot Ambon telah menyatakan komitmen untuk eliminasi Malaria, yang dituangkan dalam Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang Eliminasi Malaria.

Yang mana lewat peraturan itu, menjadikan Kota Ambon menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Maluku, yang memiliki Perda tentang Eliminasi Malaria, dan menjadi Kota/Kabupaten pertama di Maluku, yang menerima sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI berdasarkan penilaian dari WHO. (L06)