Share

AMBON, LaskaraMaluku.com – Untuk menstabilkan kenaik Bahan Pokok (Bapok) hingga Idul Fitrih 1445 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot Ambon menggelar pasar murah, di Lapangan Bola Air Ali, Dusun Taeno, Negeri Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon ,Kota Ambon, Selasa (2/4/2024).

Penjabat Walikota Ambon, Bodewin. M .Wattimena mengatakan, kita sadari penuh bahwa setiap kali kita akan merayakan hari besar keagamaan nasional pasti diikuti dengan naiknya harga kebutuhan Bahan Pokok (Bapok).

“Kenapa naik?.., karena permintaannya tinggi, kalau tidak disertai dengan ketersediaan stok maka harga akan terus melambung,” ujarnya Wattieman.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, kata Wattieman, Pemerinta kota terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di kota Ambon untuk itu kami terus lakukannya dengan masif, namun ada peningkatan pada komoditi tertentu.

” Beras cenderung terus naik, karena ada peningkatan harga eceran tertinggi atau harga jual yang ditetapkan oleh pemerintah. Upaya pemkot untuk menjaga stabilitas harga dimaksud terus kami lakukan supaya bisa mengendalikan inflasi di kota ambon,” tuturnya.

Menurutnya, upaya ini tentu saja dilakukan pemerintah supaya menjamin bahwa dengan pendapatan yang tidak meningkat masyarakat bisa mampu membeli kebutuhan pokok yang tersedia. Caranya adalah kita terus menjaga stok.

“Kemarin baru saja di rilis survei inflasi bulan Maret kota ambon kita ada pada inflasi bulan ke bulan delfasi minimal 0,14 sementara inflasi yoy kita berada di angka 2,8, artinya bahwa inflasi di kota Ambon cenderung terkendali dibandingkan dengan bulan lalu kita turun 2,98 menjadi 2,8,” jelasnya.

Yang menjadi salah satu tantangan kita adalah komoditas beras, tetapi yang lain masih bisa terkendali. Untuk itu kita berharap dari upaya-upaya itu kita akan mampu untuk menjaga daya beli masyarakat supaya tidak turun tetapi terus terjaga dan bisa memenuhi kebutuhan hidup.

“Pasar murah ini bisa memberikan peluang kepada masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok beberapa komoditas yang kami sediakan, dari sembilan jenis pemkot mensubsidi 81 ribu. Jadi paket ini dijual dengan harga 55 ribu dan pemerintah sudah membayar sebnayak 81 ribu sehingga masyarakat tidak lagi bayar 100 ribu lebih,” terangnya.(L06)