Share


LASKAR – Persaingan rimbun beringin di lembaga legislatif, masih kalah dari PDI-P. Untuk posisi pemegang palu ketua, khusus DPRD Maluku dan DPRD Kota Ambon, kader Golkar hanya sanggup meraih jabatan wakil ketua.
Seruduk banteng moncong putih berhasil menempatkan Edwin Adrian Huwae sebagai ketua dan di kota Ambon, Jemmy Maatita adalah pemegang palu ketua. Untuk itu, Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Said Assagaff yang hadir dalam acara pelantikan pengurus partai Golkar desa/kelurahan/negeri se-kota Ambon, Senin (2/10/2017) meminta para kader Golkar kota Ambon dan kota/kabupaten lain di Maluku, menang Pemilu Legislatif tahun 2019, sekaligus merebut kursi Ketua DPRD Maluku.
“Posisi kader Golkar untuk kepala daerah kita sudah punya beberapa yaitu di kota Ambon, Seram bagian Timur, Buru. Kalau boleh kerja keras dan seijin Tuhan, kita tambah satu lagi kepala daerah. Hal yang sama menurut saya Golkar juga harus merebut kursi ketua DPRD Maluku,” tegas tokoh yang juga populis dipanggil Bib ini.
Di tempat yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon, Richard Louhenapessy mendorng para kader di kota untuk merebut suara terbanyak Pemilu Legislatif 2019 dan mengambil kursi Ketua DPRD Kota Ambon.
“Jadi sebagai kader, jangan hanya suam-suam kuku. Semangat sebagai kader itu penting dan tahan dalam segala situasi. Masuk Golkar adalah kebanggaan. Pilihan saudara-saudra sekalian, hari ini dengan dilantik sebagai pengurus desa, kelurahan, negeri se-kota Ambon sangat tepat,” kata Louhenapessy.
Dia mengaku, mendengar ada begitu banyak tawaran kepada saudara-saudara untuk masuk ke partai politik lain, tetapi saudara-saudara lebih memilih masuk Golkar. Militansi seperti ini sangat dibutuhkan untuk memenangkan Pemilu Legislatif nanti,” ujarnya.
Masih menurut Richard, jas kuning, warna kuning adalah kebesaran Golkar. Kuning adalah symbol pemimpin. Tidak boleh malu menjadi pengurus, meniti karier sebagai seorang kader bawah.
“Saya memulai karier politik juga dari bawah. Di bagian sekretariat dari desa, saya mengantar surat-surat Golkar. Tetapi dari situ saya belajar mengenal sekian tokoh elite politik Golkar dan elit politik Golkar dalam dunia birokrasi,” katanya.
Seterusnya, urai Richard, dia masuk DPD Golkar Kota Ambon, dulu masih DPC. Kemudian naik ke DPD Maluku, dipercayakan sebagai ketua fraksi berlanjut sampai Ketua DPRD Maluku.
“Sekarang saya menjadi Walikota Ambon. Oleh sebab itu saudara-saudara harus bangga menjadi pengurus mulai belajar dari bawah, tidak perlu malu,” katanya memberi semangat.
Lebih lanjut Richard Louhenapessy mengingatkan, menghadapi Pemilu Legislatif, kursi Golkar di DPRD Kota Ambon harus bertambah melalui kerja keras di lapangan. Dengan begitu harapan merebut kursi Ketua DPRD Kota Ambon bisa tercapai.
“Mari seluruh kader, bersama rakyat kota sudah saat merebut kursi Ketua DPRD Kota,” pungkas politisi kawakan, akrab disapa Ris. (L2R)