Share

LASKAR – Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXV Tahun 2022 lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, menggerakan Penjabat Bupati Kabupaten  Kepulauan Tanimbar, Daniel Eduard Indey yang juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Maluku berhasil menciptakan aplikasi  Cek Wasit yang bertujuan mendeteksi dini konflik di Maluku.

Daniel Indey mengakui, aplikasi berbasis android ini tercipta dari kondisi sosial di Maluku yang rentan konflik, termasuk belum adanya Peta Konflik di Maluku.

“Kami melakukan sebuah terobosan lewat aplikasi cek wasit ini di mana aplikasi ini akan membantu user untuk mengetahui informasi dini terkait dengan konflik di suatu wilayah terutama di tingkat desa,” kata Indey kepada pers saat pelaunchingan di Gong Perdamaian Ambon, Sabtu (3/12/2022).

BACA JUGA:  Apel Perdana, Indey Minta PNS Pemkab Kepulauan Tanimbar Layani Masyarakat Dengan Hati

Meski berbasis android, aplikasi ini tidak diperuntukkan untuk umum.

Aplikasi Cek Wasit ini, dipresentasikan langsung Daniel Eduard Indey di Gong Perdamaian Ambon, Sabtu (3/12/2022) untuk diketahui masyarakat

Indey menjelaskan, aplikasi yang dibuat bersama 25 orang timnya ini hanya bisa diakses orang tertentu yang disebut informan.

Setiap informan ditempatkan ditiap-tiap desa di Maluku, dan bila terjadi konflik maka informan bisa langsung melapor lewat aplikasi. Termasuk waktu dan tempat lokasi terjadi.

Di aplikasi yang dikerjakan dua bulan itu juga terdapat jenis konflik, seperti konflik antar warga ataupun karena batas wilayah.

Dan bila ada laporan di aplikasi, maka Pemerintah secara berjenjang akan langsung mengetahui dan bisa menindaklanjuti. Serta bisa mengecek kebenaran informasi tersebut.

BACA JUGA:  Gubernur Optimis Daniel Indey Punya Komitmen Bangun Tanimbar

“Jadi kalau terjadi konflik, dia klik jadi secara berjenjang user akan tahu oh ada gejolak di sini. Jadi secara berjenjang dia akan menyampaikan ke tingkat Desa, ketika kepala desa mengetahui informasi ini nanti kepala desa akan mengambil langkah dengan mengecek kebenaran informasi tersebut. Kalau informasinya meluas besar skalanya maka Desa akan melapor ke Kecamatan kalau sampai Kecamatan lapor lagi ke Bupati,” jelasnya. 

Indey menambahkan, aplikasi tersebut baru di uji coba di Dua Kecamatan di Ambon, yakni Nusaniwe (Kudamati – Air Salobar) dan Sirimau (Batu Merah).

Saat ini, timnya pun masih bekerja menyempurnakan aplikasi tersebut.

Dirinya berharap, aplikasi cek wasit nantinya bisa membantu pemerintah dan masyarakat mencegah terjadinya konflik sedini mungkin. (L03)