Share
Tangkal hoax Gustu Covid-19 Provinsi Maluku Rapat dengan Organisasi Profesi, Selasa (05/05/2020)
LASKAR – Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Maluku, Kolonel Arm. Jimmy Aritonang mengatakan, guna mengantisipasi berita hoax dan kesimpangsiuran informasi di masyarakat terkait penanganan Covid-19 di Maluku, maka informasi yang disampaikan harus melalui satu pintu. 
Aritonang mencontohkan, untuk tingkat pusat informasi-informasi yang disampaikan hanya oleh juru bicara Covid-19.
“Saya kira ini harus menjadi patokan kita di daerah sehingga masyarakat juga tidak menjadi bingung dengan banyak informasi yang berbeda-beda. Jadi apapun yang terjadi harus disampaikan oleh Gustu Covid-19 provinsi melalui pejabat yang sudah ditunjuk, ituah yang menjadi patokan kita”demikian ditegaskan Aritonang dalam rapat antara Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, bersama organisasi profesi dalam membahas upaya menangkal berita hoax di tengah masyarakat, Selasa (05/05/2020) siang.
Aritonang menambahkan, belakangan banyak informasi yang diikuti melalui media sosial ataupun rumor di masyarakat tidak akan ada habisnya.  
Untuk itu, Binda Maluku akan turut membantu memberikan informasi kepada masyarakat khsususnya di media sosial, berupa link-link berita yang disampaikan oleh media.
“Kami selalu mem-viralkan berita-berita yang link-linknya resmi ke medsos. Karena apapun yang kita sampaikan kepada masyarakat, dasarnya harus pasti. Tidak bisa dasarnya itu hanya kata si pejabat A, pejabat B,”pungkasnya sembari mengucapkan rasa syukur terhadap data pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Maluku yang tidak mengalami kenaikan dibandingkan provinsi lain.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku, M. Roem Ohoirat dalam penjelasannya mengatakan, berita hoaks akan memberikan dampak terhadap psikologis masyarakat, karena menimbulkan keresahan dan ketakutan.  Padahal saat pandemi Covid-19 melanda, hal seperti itu sangat berdampak bagi imun tubuh.
Dia memberikan contoh beberapa waktu lalu ada pemberitaan mengenai 12 orang anggota Polri yang positif berdasarkan hasil rapid test. 
Informasi ini langsung diberitakan oleh beberapa media cetak dengan judul 12 orang calon perwira Polri dinyatakan positif Covid-19.
Oleh sebab itu, kata Ohoirat, hal ini menjadi tanggungjawab bersama, terutama rekan-rekan media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga psikologi masyarakat itu tidak terlalu ketakutan.
“Saya berharap kepada semua, terutama media agar hal ini dapat menjadi tanggungjawab kita bersama. Bukan hanya Gustu Covid-19 atau TNI-Polri atau rekan-rekan medis,  tapi ini merupakan tanggung jawab kita bersama sesuai kompetensi masing-masing,”harap Ohoirat . 
Sejumlah organisasi profesi yang hadir dalam pertemuan terlibat adalah, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Komisi Informasi Publik (KIP), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Ikatan Jurnalis Televisi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Komnas HAM, Ombudsmen, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perwakilan Komisi A DPRD Maluku dan pihak TNI, Polri. (L02)