LASKAR – Satu lagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berinisial SM (37) asal Kota Ambon, meninggal di Rumah Sakit Tentara, Minggu (24/05/2020) malam.

Pasien dengan alamat Karang Panjang ini mengalami keluhan batuk-batuk dan setelah menjalani pemeriksaan rapid tes reaktif

Informasi di lapangan menyebutkan bahwa, pasien sempat ditolak di beberapa rumah sakit dengan alasan yang berbeda-beda.

Awalnya tanggal 23 Mei pihak keluarga mengantar SM ke RST Ambon untuk mendapatkan pertolongan medis dengan keluhan batuk namun ditolak, dengan alasan rumah sakit tidak menerima pasien umum.

Tidak putus asa, pihak keluarga pun membawanya ke RS Bhayangkara di Tantui dan juga mengalami penolakan, dan pihak keluarga pun membawa ke RS Bhakti Rahayu. Hal yang sama dialami SM. Pihak RS Bhakti Rahayu pun menolak dengan alasan tidak ada bangsal lagi yang kosong.

Pihak keluarga akhirnya kembali memulangkan SM di rumah dan melakukan perawatan apa adanya.

Pada tanggal 24 Mei, pihak keluarga pun berinisiatif untuk berkoordinasi dengan  tim Satgas Gugus Tugas Percepatan Penangganan Covid-19 Provinsi Maluku.

SM akhirnya dirujuk ke RS dr. Latumeten (RST) Ambon untuk mendapat pertolongan medis oleh Tim Kesehatan Gugus Tugas Covid- 19, karena dari hasil rapid testnya diketahui reaktif.

Sayangnya nyawa SM tak tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (24/05/2020) malam sekitar pukul 21.15 WIT. Dan hingga meninggal hasil pemeriksan swab SM belum keluar

Jenazah SM diantar menuju ke RSUD dr, M.Haulusssy kudamati Ambon untuk dilakukan pemakaman secara standar operasi prosedur (SOP) oleh protokoler Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penangganan Covid- 19 Provinsi Maluku.

Sekitar pukul 23.50 WIT Jenazah SM kemudian diantar menggunakan mobil ambulance milik RSUD dr.M.Haulussy menuju tempat pemakaman khusus (TPK) Covid 19 di Desa Hunut, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Untuk diketahui, sebelumnya salah satu PDP asal Kabupaten Meluku Tengah (Malteng) berinisial LM (64) juga meninggal dunia pada, Sabtu (23/5/2020), di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. FX Suhardjo Lantamal IX Ambon. (L02)