Share
Walikota dan tim juri Anugerah Kebudayaan PWI 
PRESENTASI Walikota Ambon, Richard Louhenapessy sebagai nominator Anugerah Kebudayaan PWI Pusat di Auditorium Dewan Pers di bilangan Kebon Siri, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020) mencuri perhatian seniman Benedictus Benny Hadi Utomo.
Dia mengaku meluangkan waktu khusus menghadiri presentasi Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, sosok yang sangat mencintai kebudayaan.
“Sesuatu yang sangat luas, tetapi Walikota Ambon memberikan aksentuasi pada musik sebagai bahasa universal yang mempersatukan. Karena saya cinta seni dan cinta Kota Ambon, sebagai salah satu kota musik dunia yang mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Saya datang khusus mengikuti presentasi pak Richard Louhenapessy,” kata sosok yang lebih dikenal sebagai Bens Leo.
Kebanyakan seniman memilih nama samaran, begitupun yang ikonik dari para pecinta, seperti sastrawan Yapi Panda Abdiel Tambayong terkenal dengan nama Remy Silado yang diambil dari notasi, do – re – mi – fa – sol – la – si – do.  
Benedictus Benny Hadi Utomo pun merasa enjoy jika kecintaan pada Kota Ambon, namanya pun disematkan Bens Leo (Manuputty). 
“Di Ambon, pak Bens Leo dikenal sebagai Bens Leo Manuputty,” kata Walikota Ambon saat presentasi di hadapan tim juri anugerah Kebudayaan PWI Pusat. Beliau banyak membantu, membangun komunikasi bersama Ambon Musik Office (AMO) dalam perjuangan Kota Ambon sebagai kota musik dunia,” kata Richard Louhenapessy.
Benedictus Benny Hadi Utomo sendiri mengakui Bens Leo, pilihan nama seni dari Bens (Benedectus) dan Leo sebagai zodiaknya karena dia lahir di bulan Agustus (Pasuruan Jawa Timur, 8 Agustus 1952). 
“Terasa lengkap karena dari Ambon saya mendapatkan marga Manuputty,” katanya di sela-sela presentasi anugerah Kebudayaan PWI Pusat tersebut.
Di mata Bens Leo, Richard Louhenapessy telah menorehkan sejarah besar. “Sangat fenomenal karena pengakuan itu datang dari UNESCO, sebuah lembaga internasional. Pak Walikota, orangnya sangat terbuka. Segala hal, kesan saya dalam berbagai kesempatan diskusi, beliau begitu terbuka. Kritik dan saran, apalagi dalam perjuangan Ambon sebagai kota musik dunia,” aku Bens Leo.
Diskusi lepas bersama Bens Leo sebelum presentasi 
Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronnie Lopies tak dapat menyembunyikan rasa bangga atas kehadiran Bens Leo. 
Reputasinya sebagai seorang seniman dan kecintaannya kepada Kota Ambon dibuktikan khusus menghadiri presentasi dari Walikota Ambon di hadapan tim juri.
“Sebuah kehormatan seorang seniman Bens Leo datang khusus menghadiri presentasi dari Pak Walikota,” tegasnya.
Dalam kesempatan bersama Walikota itu, kata Ronnie Lopies, Bens Leo memberikan masukan menyambut Hari Musik Nasional, AMO bersama PWI Maluku agar memikirkan sebuah kegiatan seni, termasuk gelar ilmiah, diskusi kebudayaan dan lain-lain. 
“Diharapkan terkemas secara baik sehingga mulai dengan perencanaan dan semoga bisa terlaksana, berkaitan dengan perayaan Hari Musik Nasional pada tanggal 9 Maret 2020 mendatang,” pungkas Ronnie Lopies. (GEM)