Share
Foto: Suhfi Majid
LASKAR – Langkah Santun di lapangan mulai kepayahan menghadapi penetrasi dua pasang Calkada, Baileo dan Hebat. Informasi yang dihimpun LASKAR menyebutkan, beberapa kegiatan konsolidasi dan sosialisasi Santun, utamanya calon Gubernur Maluku, Said Assagaff sepi peminat.
Kabar terbaru dari Banda, Maluku Tengah memperlihatkan massa yang datang menghadiri kampanye Said Assagaff, jauh berbeda ketika Murad Ismail hadir di tengah-tengah warga Banda. Diketahui, Murad Ismail beberapa waktu lalu sudah mendatangi warga di sana dengan sambutan yang begitu luar biasa.
Saat mantan Kakor Brimob Polri dan rombongan masih berada di atas perahu belang dan memasuki pelabuhan Banda, iring-iringan perahu warga pula massa terlihat membludaj di atas pelabuhan. Berbeda dengan kehadiran Said Assagaff. Selasa (1/5/2018) kemarin
Mulanya, diperkirakan massa akan tumpah ruah ketika kampanye berlangsung sehari setelah kedatangan Said Assagaff. Namun di lapangan justru biasa saja. Kondisi ini disinyalir akibat kekecewaan warga Banda terhadap kepemimpinan Said Assagaff yang lebih banyak menebar janji tanpa implementasi nyata di lapangan.
Isu-isu korupsi dan target jangka pendek dengan memberi angin surga sama seperti mengawali pencalonannya bersama Zeth Sahuburua, cukup terbuka melalui media massa, dan itu diyakini mempengaruhi persepsi rakyat terhadap kepemimpinan Said Assagaff. Selain itu, pelayanan publik dengan rapor merah dari Ombudsmen Maluku, dan penataan birokrasi yang buruk juga menjadi alasan.
Video ungguhan warga atas kedatangan Said Assagaff di Banda, terlihat biasa saja. Antusiasme yang tinggi ketika kedatangan Murad Ismail dulu, justru tidak terlihat saat figur yang mengklaim dirinya sebagai gubernur calon itu, berada di Banda bersama rombongan.
Faktor kelatahan Abdullah Tuasikal yang sering mengeluarkan pernyataan menganggap remeh lawan dan lebih banyak blunder dalam komunikasi publik ikut berpengaruh.
Apalagi, Tuasikal punya ambisi besar mendorong keluarganya menuju Senayan pada Pileg 2019 mendatang. Target atau sasaran antara Tuasikal ini rupanya terbaca sehingga beberapa tim sukses SANTUN mulai mundur teratur. Padahal, mereka yang umumnya berasal dari Partai Golkar awalnya begitu getol mendukung Assagaff.
Minimnya sambutan terhadap Assagaff cukup memalukan karena Banda merupakan daerah basis Assagaff. Penetrasi Baileo yang belakangan mulai bergerak massif, diperkirakan akan menggerus suara Santun pada pemiihan tanggal 27 Juni mendatang.
Kondisi yang sama juga terasa pada Kota Ambon. Munculnya pasangan Hebat, akan semakin menyulitkan langkah Santun. Sumber-sumber LASKAR menyebutkan, Hebat, diam-diam mulai mengepung seluruh basis andalan Santun, dan menyisahkan beberapa wilayah yang masih berimbang seperti Waihaong, Batu Merah/Galunggung, dan Waiheru.
Pada sebagian besar wilayah di Kota Ambon, tingkat penerimaan rakyat terhadap Santun mengalami penurunan yang drastis. Kampanye berbau SARA menyeret Gereja Protestan Maluku (GMP) oleh politisi Partai Golkar Edison Betaubun ikut mempengaruhi buruknya pasangan Santun di mata rakyat saat ini. Basis Assagaff di Pulau Buru kabarnya telah dibersihkan Baileo, begitupun di wilayah Seram, Maluku Tengah, SBB dan SBT. (R0M)