Share
RISGAN SEMARANG

LASKAR
– Salah satu bakal calon Gubernur Maluku, Irjen Polisi Murad Ismail dinilai sosok yang layak memimpin Maluku. 
Jenderal bintang dua ini mendapatkan apresiasi tinggi lantaran benar-benar mewujudkan janjinya sebelum meninggalkan Maluku, saat dipromosikan menjabat Kakor Brimob Polri.
“Janji Pak Murad Ismail benar-benar dibuktikan. Beliau pada akhirnya  maju mencalonkan diri sebagai salah satu bakal calon gubernur,” kata Ketua DPD Partai NasDem Kota Ambon, Risgan Semarang kepada LASKAR, Sabtu (28/10/2017) di Ambon. 
Dikatakan, rakyat Maluku pasti tidak melupakan janji Murad Ismail “Beta Pasti Bale” yang dimuat salah satu koran lokal (Harian Spektrum-Red) dalam wawancara khusus saat dipromosikan menjabat Kakor Brimob Polri.
Politisi muda ini kagum terhadap figur Murad, karena apa yang diucapkan ternyata diwujudkan.
“Sikap politik ini menggambarkan sosok Pak Murad sebagai mantan Kapolda Maluku, adalah pribadi yang tegas dan konsisten,” pujinya. 
Masih menurut Risgan, Murad Ismail telah membuktikan konsistensi yang sangat dibutuhkan dari seorang pemimpin. 
“Apa yang diucapkan, itulah yang dilakukan oleh Pak Murad. Padahal, karier Pak Murad begitu cemerlang. Tapi kecintaan kepada Maluku, membuatnya rela melepaskan jabatan dan meniti karier selanjutnya di Polri,” kata Risgan.
Lebih lanjut dia memastikan, seluruh kekuatan Partai NasDem akan bekerja memenangkan Murad Ismail dan pasangannya menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku mendatang.
“Tentunya seluruh struktur partai, para relawan lintas partai pengusung sudah pasti bertekad mengantarkan kandidat yang diusung memenangkan Pilkada nanti,” pungkasnya penuh optimis.
Di tempat terpisah, Ketua Forum Diskusi Reformasi Birokrasi dan Legislatif (FORSE) Maluku, Muhammad Kares, menjawab kontestan yang diprediksi berada dalam kontestasi Pilgub Maluku 2018, panggung politik menjadi milik dua bakal calon kuat yaitu Murad Ismail dan Said Assagaff. 
“Pak Murad dan Pak Said berada dalam persaingan yang ketat. Saya kira, dua kekuatan ini akan berubah jika Pak Herman Koedoeboen dan Pak Abdullah Vanath lolos dari jalur perseorangan. Jadi masih memungkinkan peta kekuatan yang ada saat ini berubah,” terangnya.
Hanya saja, untuk lolos dari jalur perseorangan, tentu tidak mudah karena regulasinya sudah sangat ketat. Berbeda dengan situasi dan kondisi dulu. 
“Memang perlu pembuktian tetapi kan muncul suara-suara sumbang bahwa Pilkada di seluruh Indonesia, maju dari jalur perseorangan cukup dengan data identitas yang diambil dari pemerintah atau kantor catatan sipil,” bebernya.
Karena itu, jumlah kursi parpol atau rekomendasi yang didapatkan oleh Murad Ismail dan Said Assagaff, memperlihatkan Kakor Brimob Polri dan Gubernur Maluku akan bersaing secara ketat. 
“Ini dengan catatan kalau pasangan HEBAT tidak masuk atau gagal bertarung dalam gelanggang Pilgub nanti,” tutupnya. (LIR)