AMBON LASKAR – Salah satu bakal calon Walikota Ambon, Brury Nanulaita mulai nyaman di PDI-P dan optimis mendapatkan tanda tangan Megawati Soekarnoputri untuk memuluskan langkahnya menuju kursi Ambon 1.
Melalui Daniel Pattisina, salah satu tim Relawan Brury Nanulaita (REBUT), Kadis PU Kota Ambon ini secara tegas membantah Brury adalah boneka politik.
Posisi Brury paradoksal memang lantaran ada nama Walikota Richard Louhenapessy dibalik niatnya maju dalam pencalonan Walikota Ambon.
Publik yang melek politik menilai Brury dijadikan boneka oleh Richard Louhenapessy guna mengurangi rival politiknya dengan Paulus Kastanya dan Sam Latuconsina.
Daniel Pattisina mengatakan, Brury bukanlah boneka politik dari Richard Louhenapessy. Klaim Brury sebagai boneka politik adalah mainan pihak-pihak yang merasa terganggu dengan manuver Brury yang semakin diterima warga Kota Ambon.
Bahkan di kandang PDI-P sendiri, nama Brury mulai diperhitungkan pasca pasangan Paulus Kastanya yaitu Sam Latuconsina diduga menerima Rp 300 juta dari pengusaha Abdul Khoir.
“Kami perlu sampaikan bahwa Pak Brury bukan boneka politik dari siapa-siapa. Posisinya sama dengan bakal calon Walikota Ambon yang lain. Semua yang mencalonkan diri saat ini sedang berusaha mendapatkan rekomendasi dari partai politik. Posisi Pak Brury, saya kira sama,” tegas Pattisina.
Dia optimis melalui sosialisasi baik Pak Brury secara pribadi maupun tim REBUT, posisinya semakin bagus. “Kami siap mengawal proses politik yang sedang dijalani Pak Brury hingga bisa memperoleh rekomendasi,” tegasnya.
Daniel mengakui, konsentrasi tim saat ini adalah keluar bertarung membawa kebesaran PDI-P sebagai partai pengusung bersama partai pendukung lainnya yang sampai saat ini komunikasi politik masih berjalan.
“Kalau Pak Brury maju dari PDI-P, kami optimis beliau akan keluar sebagai pemenang,” katanya sambil menambahkan, Brury sebagai boneka politik dari Richard Louhenapessy tidak ada dalam kamus tim REBUT. (LR)