SAPARUA, LaskarMaluku.com – Ratusan pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Saparua dan Kecamatan Haruku, mengikuti Heka Leka Run yang diselenggarakan Yayasan Heka Leka bekerjasama dengan Sportify Indonesia, serta Kementrian Pemuda dan Olahraga RI.
Heka Leka Run, dibuka secara langsung oleh Deputi 3 Pembudayan Pemuda Kemenpora RI Komjen (purn), Drs Rudy Sufahriadi, Sabtu (3/5/2024) yang dipusatkan di Lapangan Bola Saparua.
Kendati kondisi lintasan tidak sesuai standart, namun tidak mengurangi semangat para pelajar untuk berlomba.
Deputi 3 Pembudayan Pemuda Kemenpora RI Komjen (purn), Drs Rudy Sufahriadi, sebelum melepas peserta lari tingkat SMA berharap Saparua bisa melahirkan atlet atletik yang handal, yang dapat mengharumkan Saparua di tingkat nasional maupun internasional.
Deputi 3 Pembudayan Pemuda Kemenpora RI Komjen (purn), Drs Rudy Sufahriadi, dalam diskusi terbatas meminta peran serta Dinas Pemuda dan Olaharaga baik tingkat kabupaten maupun provinsi untuk memperbaiki lintasan lari di lapangan Saparua sehingga bisa memenuhi standart untuk anak-anak berlatih.
Pada kesempatan itu juga Kadis Pemuda dan Olahraga Maluku Tengah, Sukri mengaku apa yang diarahkan oleh Deputi 3 Pembudayan Pemuda Kemenpora RI akan ditindaklanjuti ke Pj Bupati Maluku Tengah.
“Yang pasti kami sudah melihat kondisi di lapangan selanjutkan kami akan laporkan kepada pimpinan untuk mengambil langkah-langkah sesuai kebutuhan. Sehingga anak-anak bisa mengembangkan bakat dan prestasi mereka tanpa terkendala sarana prasarana,”kata Sukri.
Hal senada disampaikan Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Sandi Wattimena, bahwa apa yang disampaikan Deputi 3 akan diakomodir untuk ditindaklanjuti.
Sementara itu, Direktur Sportify Indonesia Dirk Tuapattinaya mengaku siap mensupport kegiatan olahraga di Saparua.
“Walaupun kami domisili di Jakarta, tetapi kami siap apa yang bisa kami kerjakan untuk Saparua. Kami siap pa Deputi,”kata Dirk sambil bercerita jika Ibunda tercinta Willy Tomasoa putri asal Pulau Nusalaut adalah sprinter Maluku pertama yang berhasil meraih medali emas di PON III pada nomor lari 100 meter, dan Lapangan Saparua ini menjadi saksi sejarah ibunda Willy Tomasoa berlatih hingga menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Maluku di kanca nasional dan internasional.
Direktur Eksekutif Yayasan Heka Leka Stanley Ferdinandus mengatakan, Festival Literasi Kepulauan 2024 dilaksanakan bersamaan dengan Heka Leka Run, dengan tema berlari dan berkarya untuk masa depan.
“Lomba lari ini merupakan aktivitas olahraga sebagai suatu media untuk menstimulan para pelajar supaya semakin semangat membaca. Jadi kita memfasilitasi minat dan hobi mereka. Dan lomba hari ini kami harapkan agar menambah semangat mereka, sehingga ini menjadi cara pendekatan yang lebih aspiratif dalam menyalurkan minat dan bakat,”ungkap Ferdinandus seraya menambahkan, kedepan, Heka Leka akan memfasilitasi para juara Heka Leka Run dalam berproses, berlatih, sehingga kedepan mereka bisa menjadi atlet-atlet nasional.
Dirinya mengakui sarana prasarana memang sangat terbatas, namun Ferdinandus berharap dari diskusi terbatas, ada keinginan baik dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku maupun Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku Tengah, juga dari Deputi 3 Pembudayan Pemuda Kemenpora RI untuk kedepan memperhatikan masalah sarana prasarana.
“Semoga dengan kolaborasi lintas stakeholder, fasilitas di lapangan Saparua ini bisa teratasi,”ujarnya.
Ferdinandus berharap semoga kedepan minat dan bakat anak-anak Saparua bisa tersalurkan, lalu punya kecintaan untuk belajar itu juga bisa semakin terfasilitasi lewat aktivitas -aktivitas olahraga atau aktivitas kreatif lainnya.
Masyarakat juga ikut memadati Lapangan Saparua dan memberikan supporter bagi pelajar yang ikut berlomba. (L02)