LASKAR – Cuaca ekstrim yang terjadi dalam dua pekan terakhir di Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon memaksa masyarakat untuk tetap waspada.

Ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu sekarang ini, Lurah Nusaniwe, Kacamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Achmad Fauzi Saimin mengingatkan warga masyarakat di 23 Rukun Tentangga (RT)/RW yang berada di kelurahan Air Salobar agar selalu waspada.

Menurutnya sampai sejauh di Kelurahan Air Salobar belum ada warga yang melaporkan kalau rumahnya terkena musibah tanah longsor dan atau bencana lainnya.

Namun dirinya mengingatkan agar ditengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat seperti sekarang ini, sebaiknya warga selalu waspada.

longsor di gunung nona

“Pertama-tama kita bersyukur bahwa sampai sejauh ini warga kita berada dalam keadaan aman. Kedua, saya menghimbau agar warga yang tinggal di bantaran kali atau daerah rawan tanah longsor, supaya jika terjadi intensitas curah hujan yang cukup tinggi, sebaiknya menghindari diri lebih awal,”harapnya.

Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk membangun rumah pada daerah-daerah rawan tanah longsor.

“Ini saya ingatkan kepada para Ketua-Ketua RT supaya selalu mengontrol masyarakatnya,”tegasnya seraya menambahkan jika ada RT tertentu yang warganya membangun rumah pada dataran tanah miring yang berpotensi terjadinya tanah longsor.

“Saya ingatkan dan nanti saya akan turun ke lapangan melakukan pengecekan langsung supaya kita lakukan pencegahan supaya warga kita terhindar dari bencana alam tanah longsor,”ingat Fauzan.

Sebelumnya himbauan serupa juga disampaikan Kapolsek Nusaniwe, Johan WM. Anakotta.   

Anakotta dalam himbauannya mengingatkan masyarakat yang bermukim dipinggiran sungai maupun dibawah lereng gunung di wilayah Nusaniwe untuk tetap waspada.

“Dari hasil pantauan kita ke sejumlah wilayah masyarakat aman, namun kita tetap ingatkan kepada warga untuk waspada, teristimewa yang tinggal berdekatan dengan bantaran kali maupun dibawah lereng gunung, “Ingat Anakotta”

Kendati begitu, salah seorang warga RT 007/RW07 Gunung Nona, Kelurahan Benteng, Edy Elwarin 48 Tahun mengaku, akibat hujan deras beberapa waktu lalu, terjadi tanah longsor di pinggiran rumahnya.

Kondisi ini jika tidak segera ditangani maka rumahnya akan terkena dampak.

Menurutnya, kondisi longsor didekat rumah ini, sudah dilaporkan kepada RT setempat. Sayangnya laporan warga tidak digubris. Namun atas kesadaran dan bantuan tetangga memberikan dua buah tarpal berukuran 8×12 m untuk menutup longsoran tersebut.

“Maksud kita sementara tutup pakai terpal ini dengan tujuan agar bisa menahan curah hujan di lokasi longsor, dan jika kita tdak lakukan pencegahan dini, yang pasti rumah ini akan ikut longsor, apalagi lonsor sangat dekat sekali dengan pondasi rumah“ungkap Simon kepada media ini, Minggu sore (10/7/2022).

Untuk itu, Simon Leulelek mengharapkan kepada Lurah Benteng maupun instansi berwenang agar segera turun tangan mengatasi longsor tersebut.

Sebab jika ini dibiarkan lanjut Simon tentu akan membawa dampak yang kurang bagus.

Dari pantauan media ini di lapangan, longsor tersebut hampir terkena rumah keluarga Edy Elwarin.

Edy sehari-harinya hanya berprofesi sebagai tukang Becak. Dari pekerjaan ini ia mampu menafkahi isteri dan  empat orang anaknya.

Anaknya yang pertama baru duduk bangku kelas dua di salah satu SMU Negeri dan yang nomor dua baru masuk SMU yang sama mengikuti kakaknya.

Sementara anaknya yang nomor tiga kini telah duduk bangku kelas dua SD sedangkan terakhir yang perempuan baru masuk SD kelas satu.

“Kehidupan kami tidak seberapa, penghasilan saya tergantung dari situasi, dan apabila dampak longsor ini menimpa rumah kami, dimana kami harus tinggal, ini satu-satunya usaha kerja keras saya selama ini,“ungkap Edy sambil menetaskan air matanya.

Lantaran itu Edy berharap dengan adanya kejadian ini, pemerintah Kota Ambon melalui instansi terkait memberikan perhatian dan sentuhan langsung guna mengatasi tanah longsor tersebut. (L05)