Share

LASKAR – Provinsi DKI Jakarta terpilih sebagai tuan rumah Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional III tahun 2025 mendatang.

Penetapan DKI Jakarta sebagai tuan rumah ini disampaikan panitia saat acara penutupan Pesparani Katolik Nasional II, Senin (31/10/2022) malam di GOR Oepoi Kota Kupang.

Pesparani Katolik II Nasional resmi ditutup oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Dr. H. Zainut Tauhid Saadi M.Si dimana Provinsi Maluku keluar sebagai Juara Umum dengan meraih 11 medali emas dan 5 champion dari 13 kategori perlombaan.

Adapun hadiah yang diterima oleh para pemenang berdasarkan mata lomba jumlahnya bervariatif mulai dari Rp 10 juta – Rp. 30 juta. Sedangkan juara umum berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp. 50 juta.

Wakil Menteri Zainut dalam sambutannya mengatakan bahwa Pesparani Katolik Nasional II ini memiliki makna penting yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan keagamaan bagi umat Katolik.

“Pesparani Nasional II ini memiliki makna yang sangat penting yaitu sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan keagamaan bagi umat Katolik melalui persembahan liturgi puji-pujian kepada Tuhan,”ungkapnya seraya menambahkan, umat Katolik diasah untuk memperdalam kualitas spiritualnya serta semakin diperteguh keimanannya sehingga membawa dampak cinta kasih yang tulus pada sesama umat manusia.

Dirinya juga menambahkan bahwa Pesparani Katolik Nasional II ini terbukti mampu untuk mengobati kerinduan umat Katolik dari segala penjuru nusantara untuk bertemu, berlomba, bertukar ilmu, dan juga bertukar pengalaman.

Zainut mengatakan bahwa seni dan budaya mempunyai daya pikat sekaligus mampu mempersatukan perbedaan seni dan budaya yang sifatnya universal dan dapat dinikmati oleh semua orang.

“Kreatifitas dalam kesenian tentu melibatkan pemikiran banyak orang dan hasilnya menambah kecintaan pada sesama dan seluruh umat bangsa,”ungkapnya.

Dirinya mengatakan bahwa pesparani yang diikuti oleh 34 provinsi ini juga menjadi wadah untuk mempersatukan perbedaan.

“Kehadiran 34 provinsi dari seluruh wilayah Indonesia, merefleksikan suasana kesemarakan kehidupan beragama yang memberi makna pengalaman dan pembinaan keagamaan secara terpadu serta menyatu berbagai latar belakang suku, daerah, dan budaya akan memperkaya wawasan kebangsaan persatuan dan kesatuan kita,”tandas Wakil Menteri

Pesparani sesungguhnya menyuarakan kebhinekaan untuk memperkokoh persatuan dan kestuan bangsa serta merajut perdamaian dan persaudaraan anak-anak bangsa yang disuarakan melalui forum budaya, ujar zaidun.

Zaidun juga mengatakan bahwa pesparani juga merupakan wadah konsolidasi umat khatolik se Indonesia untuk mewujudkan rasa cinta tanah air dan wawasan kebangsaan memperkuat toleransi dan moderasi beragama melalui seni dan budaya.

Dirinya berjanji, Kementrian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik akan terus mendorong pembinaan dan meningkatkan berbagai ikhtiar untuk mewujudkan pelayanan dan pemberdayaan umat yang semakin baik.

“Melalui Pesparani keindahan bukan hanya sekedar terlihat ketika menyanyikan nada yang sama sebliknya keindahan tercipta melalui harmoni dan kesatuan,”tutup Wamen.  (*/L02)