WETAR, LaskarMaluku.com – KECINTAAN Benyamin Thomas Noach ST dan Agustinus Lekwardai Kilikily untuk Pulau Wetar dan masyarakatnya sebagai bagian dari masyarakat Maluku Barat Daya (MBD) tidak diragukan lagi.
Pasalnya, menurut Calon Bupati Benyamin Noach, Wetar harus diperhatikan karena wilayahnya subur bakal menjadi masa depan MBD, karena itu proyeksi pembangunan di Wetar perlu dirancang dengan baik.
Hal itu dikatakan Noach ketika bersama tim kampanye melakukan dialog terbatas di Desa Erai, Nabar dan Esulit, Kecamatan Wetar Utara.
Menurut Noach, kalau mau hitung-hitung, jumlah pemilih di desa-desa tidak seberapa namun karena kecintaannya dia harus datang mengunjungi satu persatu desa di Wetar untuk mendengar keluhan masyarakat.
Rata-rata keluhan masyarakat di desa-desa di Wetar adalah persoalan jalan, listrik, kurangnya fasilitas pendudukan dan kesehatan serta tenaga medis dan guru.
Noach menjelaskan pinjaman PEN yang sering dipakai untuk menyerang dirinya dalam kapasitas sebagai pubati MBD adalah untuk mengatasi masalah utama yaitu jalan.
Jika jalan sudah dibuka maka masalah-masalah lain bisa teratasi baik masalah kesehatan bahkan juga peningkatan ekonomi rakyat.
Menurutnya, ketika akses jalan sudah terbuka maka pelayanan kesehatan dapat berjalan dari desa yang satu ke desa yang lain. Tenaga guru dan kesehatan juga akan betah tinggal di tempat tugas dan produk-produk pertanian masyarakat dapat bernilai tinggi karena dengan mudah bisa diangkut ke wilayah yang ada dermaganya untuk dibawa jual keluar Wetar.
“Dari Dana PEN itu hampir 100 miliar dialokasikan ke Wetar untuk pembangunan jalan. Nilainya hampir sama dengan di Pulau Moa. Jadi mereka yang mempersoalkannya tidak mau Wetar ini maju,” tegasnya.
Ia menambahkan, hanya bupati yang punya hati di Wetar yang mau membangun pulau dengan sebutan Nusa Laon itu karena belum tentu bupati yang lain bisa melakukan.
“Walaupun sulit tapi harus dimulai secara bertahap, juga dengan teknik-teknik tertentu agar menjadi perhatian pemerintah pusat. Intinya ya g penting kita mulai dulu agar kita bisa tekan ke pusat,” tegasnya.
Dari Erai, Nabar dan Esulit, Rombongan Benyamin Ari kemudian bergerak ke Kurang, pusat kecamatan Wetar Utara yang juga lokasi tambang barit dan tembaga. (L02)