LASKAR – Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan dua daerah di Maluku yang siap dalam pelaksanaan migrasi TV digital (Analog Switch Off/ASO) tahap I yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 30 April 2022.

“Kota Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat termasuk dalam program migrasi siaran TV digital tahap I pada 30 April 2022,” kata Kadis Kominfo Provinsi Maluku Titus F.L Renwarin ketika dikonfirmasi, Kamis (26/5/2022).

Dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan Direktorat Pengembangan Pita Lebar Kemenkominfo selaku penanggungjawab Set Top Box (STB), bahwa dua dari 11 daerah di Maluku itu termasuk dalam tahap pertama migrasi TV digital.

ASO tahap I akan dilakukan di 56 wilayah layanan siaran digital atau setara dengan 166 kabupaten/kota di Indonesia, di mana Kemenkominfo juga telah memastikan infrastruktur multipleksing telah tersedia dan siap untuk mewujudkan pelaksanaan ASO atau migrasi siaran TV digital tahap I pada 30 April 2022.

Menurut Renwarin, sesuai data yang diperoleh dari Direktorat Pengembangan Pita Lebar, provinsi Maluku mendapatkan 19.113 unit STB yang diperuntukkan bagi keluarga miskin sesuai data program keluarga harapan (PKH) Kemensos di Kota Ambon dan Kabupaten SBB.

“Ada kurang lebih enam lembaga penyiaran yang menjadi penyedia STB yaitu Media Metro, MNC RCTI, RTV, SCM SCTV, TRANS 7 dan VIVA TVONE,” katanya.

Pihaknya, ujar Titus akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Diskominfo kabupaten/kota di Maluku serta lembaga penyiaran, untuk mengetahui sejauh mana distribusi STB yang telah dilakukan, terutama di Ambon dan SBB yang masuk dalam tahap I migrasi siaran tv digital.

“Kita akan koordinasi sehingga jika ada kendala atau permasalahan yang dihadapi dapat segera dicari penyelesaian dan jalan keluarnya agar tidak terjadi gejolak di masyarakat pasca pemberlakuan program ini,” katanya.

Sedangkan Koordinator Pengembangan Pita Lebar Danny Suhardany, selaku Ketua Tim Bantuan STB Kemenkominfo mengatakan, ada empat pilar bersama yang disiapkan pemerintah dalam rangka migrasi siaran TV digital.

“Yang pertama tentunya kesiapan infrastrukturnya dari para penyelenggara. Jadi mereka akan menyiapkan infrastrukturnya. Selain itu pengalihan program siarannya dari TV analog ke TV digital. Tidak semua stasiun TV akan menjadi penyelenggara,” katanya.

Selain itu, kesiapan ekosistemnya, terutama perangkat yang dimiliki masyarakat terutama yang memiliki televisi analog sehingga saat migrasi mereka dapat menikmati tayangan siaran TV digital.

“Tidak ada perubahan signifikan karena siarannya masih menggunakan antena ultra high frequency (UHF). TV analog hanya tinggal menambah perangkat STB yang dijual di pasaran seharga Rp200 ribu hingga Rp300 ribu,” katanya.

Penyediaan STB, tambahnya adalah Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) serta dibantu pemerintah dan peruntukkannya kepada rumah tangga miskin di tanah air.

Ditambahkan migrasi siaran TV digital dilakukan bertahap yakni tahap pertama 30 April 2022, tahap kedua 25 Agustus 2022 dan tahap ketiga 2 November 2022. (L02)