Share

Oleh : dr. Richard Harris Tanisius (RSUD Kabupaten Buru – Namlea)

Tanggal 1 September pada setiap tahunnya diperingati sebagai hari PCOS sedunia (World PCOS Day) untuk meningkatkan kesadaran tentang Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS). Hari ini adalah kesempatan penting untuk memfokuskan perhatian PCOS pada masalah kesehatan yang mempengaruhi jutaan wanita di seluruh dunia.

Apa itu PCOS ?

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi gangguan hormonal yang ditandai oleh peningkatan kadar hormon androgen, sering kali disertai dengan ukuran ovarium yang membesar dan berisi banyak kista kecil. Hal ini menyebabkan sel telur sulit untuk matang dan PCOS dapat memengaruhi siklus menstruasi, kesuburan, serta kesehatan metabolik secara keseluruhan.

Apa saja penyebab PCOS ?

Penyebab pasti PCOS masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dianggap penyebab PCOS antara lain sebagai berikut :

a. Genetik.

PCOS cenderung terjadi dalam keluarga, menunjukkan adanya komponen genetik.

    b. Resistensi insulin.

    Banyak wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin, yang dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

    c. Kadar hormon tidak seimbang

    Ketidakseimbangan hormon seks pada PCOS, yaitu kelebihan produksi hormon androgen dapat menyebabkan gejala-gejala seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan dan jerawat.

    Apa gejala-gejala PCOS ?

    Gejala PCOS bervariasi pada individu, tetapi gejala-gejala umumnya antara lain :

    1. Siklus haid/menstruasi tidak teratur, yang menyebabkan jadwal ovulasi tidak teratur sehingga sulit hamil.
    2. Hiperandrogenisme, yaitu muncul gejala seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan di wajah, dada, atau punggung, serta jerawat dan kulit berminyak.
    3. Obesitas atau peningkatan berat badan. Kesulitan menurunkan berat badan atau obesitas
    4. Kebotakan atau penipisan rambut di beberapa bagian kepala.

    Bagaimana menegakkan diagnosis PCOS ?

    Diagnosis PCOS ditegakkan oleh dokter dan umumnya melibatkan beberapa langkah berikut :

    a. Anamnesis (informasi mengenai riwayat penyakit) dan pemeriksaan fisik.

    Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, gejala, dan melakukan pemeriksaan fisik.

    b. Tes laboratorium.

    Pemeriksaan darah untuk mengevaluasi kadar hormon dan fungsi tiroid, kadar gula darah dan insulin.

    c. Ultrasonografi (USG) transvaginal atau USG abdomen.

    Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat ukuran ovarium (indung telur) dan memeriksa adanya kista di dalam ovarium atau tidak.

    Apa saja komplikasi dari PCOS ?

    PCOS dapat menyebabkan beberapa komplikasi sebagai berikut :

    a. Gangguan kesuburan (sulit hamil)

    Salah satu komplikasi utama PCOS adalah gangguan kesuburan. Wanita dengan PCOS sering mengalami masalah ovulasi, yaitu proses pelepasan sel telur dari ovarium (indung telur), yang menyebabkan sulit hamil.

    b. Diabetes melitus tipe 2.

    Wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami diabetes melitus tipe 2 akibat dari resistensi insulin.

    c. Penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

    Risiko penyakit kardiovaskular meningkat pada wanita PCOS karena efek dari resistensi insulin dan obesitas.

    d. Gangguan kesehatan mental.

    Gangguan Kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan yang berlebihan berisiko tinggi terjadi pada wanita dengan PCOS.

    Bagaimana mengobati PCOS ?

    Tujuan pengobatan PCOS adalah untuk mengontrol gejala dan mengurangi risiko komplikasi. Pengobatan PCOS antara lain sebagai berikut :

    a. Perubahan gaya hidup

    Diet seimbang dan olahraga teratur untuk mengelola berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengatur siklus menstruasi.

    b. Obat-obatan sesuai hasil konsultasi dengan dokter, yaitu :

    • Pil kontrasepsi untuk mengatur siklus menstruasi dan mengurangi gejala seperti jerawat dan pertumbuhan rambut berlebihan.
    • Metformin, yaitu obat untuk masalah resistensi insulin yang berguna utuk membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah.
    • Obat antiandrogen untuk mengurangi gejala hiperandrogenisme, seperti pertumbuhan rambut berlebihan.
    • Obat penyubur kandungan bagi wanita yang ingin hamil

    c. Dukungan psiko-sosial yang baik dapat membantu mengatasi dampak emosional dan mental pada wanita dengan PCOS.

    Bagaimana mencegah PCOS ?

    Berikut beberapa pencegahan untuk mengurangi risiko terjadinya PCOS sebagai berikut :

    a. Diet sehat dan seimbang.

    Mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh berguna untuk mengelola berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.

    b. Olahraga teratur minimal 150 menit per minggu.

    Olahraga teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu megontrol berat badan dengan baik.

    c. Pemantauan kesehatan rutin.

    Pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memantau gejala dan mencegah komplikasi.

    Jika Anda mengalami gejala PCOS, segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

    Hari ini tanggal 1 September 2024, mari kita gunakan kesempatan ini untuk menyuarakan pentingnya kesadaran tentang PCOS, mendukung satu sama lain, meningkatkan kualitas hidup wanita, serta mengedukasi masyarakat luas mengenai pentingnya deteksi dini dan penanganan PCOS. Selamat hari PCOS sedunia !