Share

BULA, LaskarMaluku.com – Korban Ishak alias Boby Rumakur, telah dievakuasi ke Kota Bula ibukota kabupaten SBT guna dilakukan perawatan intensif. Korban diduga kuat dibina kedua Bintara Pembina Desa (Babinsa) itu, telah melebihi tugas pokok utama mereka.

Korban Ishak alias Boby Rumakur terpaksa dievakuasi dari Puskesmas Kesui ke rumah sakit umum Daerah Bula guna proses penanganan medis yang lebih intensif.

Dari sebuah video yang beredar luas di media sosial, korban Ishak menumpang Sabuk 80 dari Pelabuhan KESUI dan sudah tiba pelabuhan Bula, SBT sekitar pukul 09.000 WIT, dan di jemput sebuah ambulance yang merapat sangat dekat dengan pelabuhan.

Dan tampak beberapa orang dan atau keluarga dekat korban menurunkannya dari atas kapal sabuk Nusantara KM 80 menggunakan tandu. Terlihat sangat jelas kalau korban belum bisa bisa bergerak seperti lasimnya orang sakit biasa.

“Alhamdulillah adik sudah tiba di rumah sakit pukul 10.00 WIT dan tim medis langsung melakukan langkah penanganan. Dan dari hasil rontgen ditemukan salah satu rusuk kiri retak, disebabkan karena terkena benda,”kata paman korban, Fattah IDI, kepada awak media melalui sambungan telepon, Minggu, (4/8/2024) siang.

Rontgen, atau radiologi adalah tindakan media yang menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh seseorang.

Kendati begitu, untuk bisa membuktikan keseluruhan hasil pemeriksaan kesehatan korban, diperlukan keterangan pihak rumah sakit.

Video penjemputan korban, Isak Rumakur yang tiba di kota Bula, Kabupaten SBT, Provinsi Maluku itu, tentu dijemput oleh pihak keluarga.

Vidio berdurasi 1’23 detik ini telah ditonton lebih dari hampir seribu orang lebih.

Korban Ishak alias Boby Rumakur diduga mengalami kekerasan fisik diluar tugas pokok Babinsa dari dua Babinsa Serda Syahroni Rumailili dan Syafrudin Tamnge, pada hari Jumat 02 Agustus 2024, sekira pukul 17.30 WIT.

Usai dari kegiatan pembinaan itu, ratusan warga yang merasa iba sebagai akibat dari perlakuan tidak manusiawi ini, dan korban kemudian ditandu menggunakan dua kain sarung berjalan kaki sepanjang 3 km ke desa Tanasoa karena disana telah menunggu ambulance untuk evakuasi korban ke Puskesmas Desa Suar Pesisir Timur Kecamatan Wakate, guna perawatan dari tim medis.

Korban sejauh ini telah ditangani tim medis, kita berharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten SBT maupun pihak-pihak yang ingin membantu pemulihan kesehatan korban, lantaran korban merupakan anak yatim piatu. (L05)