LASKAR – Anggota DPRD Provinsi Maluku Hatta Hehanussa pada masa sidang III tahun 2021 ingin menggalakkan program pemberdayaan ekonomi di kalangan generasi muda.
Untuk itu, saat menjalankan agenda resesnya, anggota Fraksi Partai Gerindra asal daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ini mengumpulkan anak-anak muda dalam acara “Bacarita Usaha Anak Muda” yang melibatkan anak-anak kaum muda dari beberapa desa diantaranya Waifirit, Waimital, Kairatu serta desa dan dusun lain di sekitarnya.
“Ini sangat urgent, karena dalam kondisi pandemi Covid-19 banyak generasi muda yang hari ini mencoba untuk membangun kreativitas inovasi mereka, namun karena kondisi dan keterbatasan tidak ada pilihan lain seperti,” kata Hehanussa dalam rilisnya kepada LASKAR (17/09/2021).
Menurutnya, di Kabupaten SBB banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan oleh generasi muda, baik di sektor pertanian, perikanan maupun potensi usaha lain.
“Hal seperti ini harus didiskusikan, agar generasi muda bisa melahirkan inovasi-inovasi kreatif terkait potensi yang ada di lingkungan mereka, agar bisa mengembangkan kreativitas usaha untuk dijadikan suatu produk yang bisa dipasarkan,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku ini.
“Contoh kecil saya lihat di sini, untuk produk-produk lokal seperti usaha kripik pisang, yang dijual di kapal feri, itu hanya dikemas dalam tas plastik biasa. Nah, ini tentunya tidak menjamin. Makanya, kita akan mengajari mereka merubah pola pikir. Mungkin awalnya kemasannya biasa saja, kita buat kemasan khusus. Dan ini akan dibantu lewat aspirasi kita,” janji Hehanussa.
Lebih jauh ia juga mengungkapkan, bahwa banyak peserta anak muda yang diikutsertakan dalam ketrampilan BLK telah memiliki pengetahuan ketrampilan pada beberapa bidang seperti menjahit, perbengkelan, cukur rambut, maupun mebel tetapi setelah selesai dan kembali ke masyarakat mereka tidak bisa menggalakan kelgiatan usaha.
“Hal ini bisa terjadi karena mereka terkendala dengan modal awal. Untuk itu kita akan dorong pihak dinas terkait untuk membantu bahkan akan berkordinasi dengan pihak asuransi terkait jaminan modal yang bisa diajukan ke perbankan,” tukasnya.
Bukan hanya itu, Hehanussa juga mengapresiasi kelompok-kelompok pertanian yang berada di lingkungan seperti di Kilo 9 dan Kilo 12. Di sana ada usaha pertanian yang diprakarsai anak muda, seperti selada, dan juga beberapa kegiatan pertanian lainnya.
“Ini perlu kita dorong mereka, agar bagaimana bisa menembus pasar di Kota Ambon. Jadi tidak sekedar melayani pasar Gemba saja. Ini memang potensi yang sangat besar, karena lahan disini masih sangat luas,” ungkapnya.
Hehanussa sendiri telah menjalankan agenda reses selama empat hari, dengan mengunjungi sejumlah desa yang di Kabupaten SBB seperti di Hualoy, Tumalehu hingga Kairatu. Dan selanjutnya akan menuju ke Huamual belakang dan Kecamatan Taniwel.
“Fokusnya ke usaha kreatif anak muda serta mencari dukungan sumber bantuan permodalan. Dalam reses itu juga diberikan bantuan berupa kursi dan tenda, mesin jahit, dan berbagi sembako,” pungkasnya. (L04)