AMBON,LaskarMaluku.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy telah mencanangkan 4 Program Prioritas Kota Tual, saat kunjungan ke Kota Tual, Sabtu (17/08/2024). Kemarin ,

Pada kesempatan itu Menteri memuji perkembangan Kota Tual yang menurutnya tergolong daerah 3T, yaitu terpencil, terluar, dan tertinggal. Tapi menurutnya Kota Tual tidak termasuk tertinggal.

“Kemajuan Kota Tual tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah daerah yang dapat mengoptimalkan program jaring pengaman sosial terhadap masyarakatnya. Hal itu tercermin dari kemampuan seluruh pemangku kepentingan dalam menekan angka kemiskinan ekstrem,”ujar Muhadjir, Sabtu (17/08/2024)

Kedatangan Menko Muhadjir juga terasa sangat spesial karena merupakan kunjungan pertamanya di kota tersebut. Ia mengaku merasa bangga karena Kota Tual ternyata merupakan wilayah yang maju meskipun berada di daerah terluar Indonesia.

Menanggapi pernyataan Menko PMK tersebut, Pj Wali Kota Tual, Affandy Hassannusi katakan, wilayah Kota Tual adalah kota kepulauan juga bukan hanya di Dullah saja tapi ada di pulau-pulau. Hal ini memang masih membutuhkan penanganan air bersih dan infrastruktur lainnya seperti dermaga.

“Yang kita butuhkan bukan berarti sudah selesai. Bukan secara capaian yang kemarin disampaikan. Memang ada beberapa yang mendekati target yang sudah dicanangkan, misalnya kemiskinan ekstrem semula itu memang target yang di tahun 2024 itu secara nasional 0% dan kita sudah di titik 0,66% artinya kita sudah on the track dan insyaallah nanti sampai akhir Desember nanti, kita coba untuk fokus dan betul-betul push lagi supaya capaian 0%. Ini bisa kita capai,”jelas Affandy kepada wartawan, usai mengikuti upacara HUT ke-79 Provinsi Maluku di Lapangan Merdeka Ambon, Senin (19/08/2024)

Pemberantasan kemiskinan ekstrem inilah menurut Affandi menjadi prioritas pertama yang dibicarakan oleh Menko PMK.

Dan Untuk program prioritas kedua, adalah program wisata di Desa Ngadi.

“Tanggal 23 nanti akan dicanangkan Festival Danau Waren di Ngadi,”ungkapnya.

Untuk program prioritas ketiga, yaitu program kelurahan terdepan atau unggul, Affandy jelaskan, di Kota Tual ada 27 Desa dan 3 Kelurahan. Ketiga Kelurahan ini pelayanan publiknya menurut Ombudsman capaiannya harus lebih baik.

Program prioritas keempat atau yang terakhir adalah 10 Posyandu unggul. Affandy jelaskan, Posyandu unggul supaya penanganan terhadap stunting dari sisi pendataan dan kualitas penanganan itu betul-betul harus terukur, mulai dari unit paling terbawah yaitu posyandu, dan nantinya dibantu oleh Puskesmas juga.

“Jadi secara by data, by address capaiannya harus betul-betul bisa dipertanggungjawabkan jawabkan Begitupun penanganan terhadap anak-anak yang terindikasi stunting, itu harus betul-betul terukur, jangan hanya sifatnya sementara atau awal-awalnya saja. Tetapi secara berkala bisa dijalankan.

Affandi tegaskan, untuk pilot project posyandu unggul, akan dilihat dari sisi persebaran jumlah anak-anak yang stunting, baik desa, posyandunya, kemudian dilihat juga pendekatan kewilayahan sehingga ada posyandu yang ditempatkan dekat posyandu unggul agar bisa berdampak bagi posyandu di sekitar, yang bisa mengacu pada posyandu unggul.

“Jadi kita lakukan pendekatan seperti itu supaya ada efek atau dampak daripada penanganan. Insya Allah kalau memungkinkan bukan hanya 10 posyandu tapi bisa lebih target. Sementara 10 posyandu unggul dulu. Kalau anggaran cukup akan ditambah lagi,”tutupnya. (06)